Perlambatan Berlanjut, Laba Bersih Astra Turun 18 Persen
KATADATA ? Kinerja keuangan PT Astra International Tbk turun tajam. Selama semester I-2015, laba bersih perseroan tercatat turun hingga 18 persen menjadi Rp 8,1 triliun dari Rp 9,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
?Laba bersih Astra pada semester I menurun seiring dengan berkurangnya konsumsi domestik, kompetisi di sektor mobil, dan melemahnya harga komoditas,? kata Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam keterangannya, Kamis (30/7).
Penurunan laba bersih tersebut kelanjutan melambatnya kinerja pada semester II-2014. Pada semester II tahun lalu, laba bersih perseroan tercatat turun hingga 12 persen menjadi Rp 9,4 triliun dari Rp 10,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari enam segmen bisnis yang dikelola Astra, lima di antaranya mengalami penurunan laba bersih. Penurunan terbesar terjadi pada segmen agribisnis sebesar 68 persen dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 354 miliar, kemudian infrastruktur dan logistik sebesar 60 persen.
(Baca: Pertumbuhan Laba Bersih BCA Melambat)
Segmen jasa keuangan dan otomotif masing-masing turun 16 persen menjadi 2,1 triliun dan 15 persen menjadi Rp 3,4 triliun, sedangkan segmen bisnis teknologi informasi turun 11 persen. Satu-satunya yang masih menunjukkan kenaikan adalah segmen alat berat dan pertambangan yang masih tumbuh 3 persen menjadi Rp 2,1 triliun.
Prijono menyampaikan, pendapatan bersih konsolidasian Astra selama semester I-2015 sebesar Rp 92,6 triliun, turun 9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014. Di segmen otomotif, yang selama ini menjadi andalan utama pendapatan perseroan mengalami tekanan akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Selain itu persaingan diskon pada pasar mobil yang disebabkan oleh kelebihan kapasitas produksi berdampak negatif terhadap laba bersih segmen usaha ini. Begitupula bisnis komponen otomotif yang tertekan akibat depresiasi nilai tukar rupiah. (Baca: Laba Bersih Astra International Turun 16 Persen)
Selama periode Januari-Juni 2015, penjualan mobil Astra turun 21 persen menjadi 363 ribu unit, sehingga menyebabkan pangsa pasar perseroan turun dari 52 persen menjadi 50 persen. Sedangkan penjualan sepeda motor turun 24 persen menjadi 3,2 juta unit.