Strategi Perusahaan Semen Hadapi Penurunan Harga

Safrezi Fitra
19 Januari 2015, 18:28
semen
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA ? Perusahaan semen terpaksa harus memutar otak menghadapi penurunan harga yang ditetapkan pemerintah. Meski penurunan harga dilakukan pada perusahaan semen milik negara, tapi pastinya akan berimbas pada perusahaan semen swasta.

Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan harga semen yang dijual oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 3.000 per sak, yang berlaku mulai hari ini. Hal ini akan diikuti oleh perusahaan semen swasta, agar bisa mempertahankan pasarnya. (Baca: Pengumuman Presiden Merontokkan Saham Emiten Semen)

Saat ini pasar semen nasional dikuasai oleh BUMN semen, yakni PT Semen Indonesia Tbk. Pangsa pasar perusahaan tersebut mencapai 43,7 persen dari total pasar semen nasional. Jika perusahaan lain tidak ikut menurunkan harga, maka pasarnya akan terus tergerus. Belum lagi dengan hadirnya pesaing baru di industri ini. Sekitar Sembilan perusahaan akan merebut pasar semen di Indonesia dalam kurun waktu 2013-2017.

(Baca: Saham Semen Berguguran, Kapitalisasi Pasar Hilang 8 Triliun)

PT Holcim Indonesia Tbk mengaku akan menyesuaikan harga produknya, akibat penurunan harga yang dilakukan perusahaan semen pelat merah. Karena harga semen yang ditetapkan Holcim, juga mengacu pada harga rata-rata harga semen di pasaran.

Relationship Management Director Holcim Rusli Setiawan mengakui bahwa di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, harga semen akan semakin turun. Namun, harga bukanlah satu-satunya faktor untuk mempertahankan volume penjualan. "Kami akan fokus ke pelayanan produk," kata Rusli kepada Katadata, Senin (19/1).

Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Sahat Panggabean mengatakan perusahaanya masih akan mengkaji besaran harga yang bisa diturunkan. Sebab, ketika harga bahan bakar minyak (BBM) naik, perseroan hanya menaikan harga 4-5 persen saja. Ini membuat margin keuntungan yang didapat masih cukup rendah.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...