Pecah Nominal Saham Lima Kali, Harga Saham Pengelola SCTV Merosot 4,5%
Harga saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mengalami penurunan 4,5% secara kumulatif sejak melakukan pemecahan nilai nominal saham alias stock split di pasar reguler dan negosiasi. Anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) stock split dengan rasio 1:5.
Sekretaris Perusahaan SCMA Gilang Iskandar mengatakan, nilai nominal saham SCMA sebelum dipecah yaitu Rp 50 per saham. Dengan rasio 1:5, maka kini nilai nominal saham SCMA menjadi Rp 10 per saham.
Selain itu, jumlah lembar saham yang beredar menjadi bertambah setelah stock split. Sebelumnya, jumlah saham SCMA sebanyak 14,78 miliar unit saham. "Jumlah saham perseroan setelah pelaksanaan stock split menjadi 73,9 miliar saham," kata Gilang dalam keterbukaan informasi, Rabu (3/11).
Terakhir, saham SCMA menggunakan harga lama pada penutupan perdagangan Kamis (28/10). Saat itu, harga saham SCMA ditutup naik 2,78% menjadi Rp 2.220 per saham. Artinya, harganya setara Rp 444 per saham.
Pada hari terakhir tersebut, saham SCMA aktif diperdagangkan oleh investor. Terlihat dari volume perdagangan yang mencapai 260,83 juta unit saham, total nilai transaksi Rp 116,57 miliar, dan frekuensi 9.630 kali.
Sayangnya, pada hari perdana bernominal baru, harga saham SCMA ditutup turun 5,41% menjadi Rp 420 per saham. Aktivitasnya pun turun, dimana volume saham yang ditransaksikan sebanyak 156,1 juta unit saham, dengan nilai Rp 66,33 miliar, dan frekuensi 8.243 kali.
Memasuki bulan baru, Senin (1/11), harga saham SCMA ditutup naik 4,29% menjadi Rp 438 per saham. Volume perdagangannya terbilang tidak seaktif pada hari terakhir stock split. Volume sahamnya 147 juta unit, nilai transaksi Rp 64,37 miliar, dan frekuensi 5.800 kali.
Pada hari berikutnya, Selasa (2/11), harga saham SCMA ditutup turun 4,11% menjadi Rp 420 per saham. Adapun, aktivitasnya meningkat. Volume sahamnya 403,31 juta unit saham, nilai transaksi Rp 166,94 miliar, dan frekuensi 15.945 kali.
Peningkatan aktivitas investor terhadap saham SCMA karena pada hari tersebut merupakan awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai. Sebelumnya, selama 2 hari, perdagangan saham SCMA di pasar tunai ditiadakan.
Sementara itu, pada perdagangan hari ini, rabu (3/11), harga saham SCMA ditutup naik 0,95% menjadi Rp 424 per saham. Aktivitasnya kembali turun, dimana volume perdagangan 153,32 juta uni saham, dengan nilai transaksi Rp 64,61 miliar, dan frekuensi 9.030 kali.
Dengan demikian , secara total, harga saham SCMA setelah ditetapkan nilai nominal baru pada 29 Oktober 2021, secara kumulatif turun 4,5%.
Sejak melakukan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) pada 28 Juni 2002, SCMA pernah sekali memecah nilai nominal saham pada 29 Oktober 2012. Kala itu, rasio nilai saham yang dipecah 1:5.
Nilai nominal saham SCMA kala itu dipecah dari Rp 250 per saham menjadi Rp 50 per saham. Jumlah saham beredar saat itu melonjak dari 1,95 miliar menjadi 9,75 miliar unit saham.