Saham Sumber Tani Agung Melesat 24,17% di Hari Pertama IPO
Hari ini (10/3) PT Sumber Tani Agung Resources (STAA) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga sahamnya melonjak 24,17% atau 145 poin ke level Rp 745 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini.
Harga saham STAA dibuka di level Rp 600 pada pencatatan perdananya. Volume saham yang didagangkan tercatat sebanyak 114,98 juta saham, dengan nilai transaksi Rp 81,07 miliar, dan frekuensi sebanyak 20.679 kali. Sampai penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, kapitalisasi pasar Sumber Tani Agung tercatat mencapai Rp 8,12 triliun.
Direktur Utama STAA Mostfly Ang mengatakan, melalui IPO ini, STAA berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan tetap mengedepankan good corporate governance.
“Kami yakin STAA akan menjadi salah satu alternatif investasi bagi para investor di pasar modal,” kata Mostfly dalam Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham STAA, Kamis (10/3).
Perusahaan pengelola kelapa sawit ini melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) maksimal 877 juta saham baru atau setara 8,06% dari total saham perusahaan dengan harga Rp 600 per saham. Sumber Tani Agung diperkirakan mengantongi dana segar maksimal Rp 526,2 miliar dari aksi korporasi ini.
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga menjalankan program pemberian saham penghargaan dalam employee stock allocation (ESA) dan program hak opsi pembelian saham dalam management and employee stock option plan (MESOP).
Manajemen perseroan menjelaskan, bila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perusahaan yang akan menggunakan kode saham STAA di papan bursa ini akan mengeluarkan maksimal 85,87 juta saham tambahan. Dengan begitu, jumlah keseluruhan IPO jika ada kelebihan permintaan akan menjadi maksimal 962,94 juta unit saham, dengan nilai mencapai Rp 577,76 miliar.
Perseroan mengadakan program ESA sebesar 0,81% saham dari saham yang ditawarkan atau sebesar 7,07 juta saham. Perseroan juga telah menyetujui pelaksanaan program MESOP dengan jumlah maksimal 1,28% atau sebesar 141 juta saham.
Dari dana hasil IPO, perseroan akan menggunakan keseluruhan dana untuk pembangunan industri hilir oleh PT Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF) yang berlokasi di Lubuk Gaung, Dumai, Provinsi Riau, dengan luasan lahan kurang lebih 42,698 hektare.
Sekitar 54% akan digunakan untuk pembangunan pengolahan (refinery) dengan kapasitas 2.000 MT minyak kelapa sawit per hari, yang membutuhkan waktu 16 bulan, yang diperkirakan target penyelesaian pada April 2023.
Kemudian, sekitar 23% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga. yang membutuhkan waktu 22 bulan, dan diperkiran target penyelesaian pada Oktober 2023. Selanjutnya, sekitar 23% akan digunakan untuk tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT yang membutuhkan waktu 22 bulan, dan diperkirakan target penyelesaian pada Oktober 2023.
Adapun, tujuan pembangunan dikarenakan volume CPO milik perseroan telah mencapai 70% dari kapasitas refinery. Selain itu, juga untuk memberikan nilai tambah bagi CPO yang diproduksi perseroan, serta memperluas pangsa pasar dengan melakukan diversifikasi ke produk turunan CPO.
Sebagai informasi, STAA telah memulai operasional sejak 1970 dan kini mengelola 41.775 hektare kebun inti dan plasma sawit. Secara total, STAA telah mengoperasikan 13 unit perkebunan, sembilan unit pabrik minyak kelapa sawit, satu unit pabrik pengolahan inti sawit, dan satu unit pabrik ekstraksi ampas inti sawit.