Rekor IHSG Belum Cukup, Jokowi Ingin BEI Perbesar Aliran Modal Asing

Patricia Yashinta Desy Abigail
13 Oktober 2022, 11:51
Rekor IHSG Belum Cukup, Jokowi Ingin BEI Perbesar Aliran Modal Asing
Sekretariat kabinet/twitter
Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo menyampaikan ketidakraguan akan pasar modal Indonesia dalam beradaptasi menghadapi dampak perekonomian global. Hal ini terlihat dari kinerja IHSG yang masih tetap bertumbuh di saat bursa saham lainnya di kawasan Asia Tenggara terkoreksi. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sampai dengan penutupan perdagangan Rabu kemarin (12/10), kinerja IHSG masih menjadi yang terbaik di Asia Tenggara dengan penguatan sebesar 4,98% sejak awal tahun saat bursa saham lainnya terkoreksi.

Tercatat, Bursa Singapura terkoreksi 1,05%, bursa Thailand juga anjlok 5,92%, sedangkan, bursa Malaysia melemah 11,95%. Sedangkan, bursa Filpina jatuh 17,82% dan bursa Vietnam terperosok 30,93%. Namun, menurut kepala negara, rekor ini tidaklah cukup. 

"Jangan bangga hanya mencetak rekor IHSG, yang penting bagaimana mempertahankan aliran modal yang ada dan menarik aliran modal dari luar," kata Jokowi dalam acara dalam acara Capital Market Summit & Expo 2022, Kamis (13/10).

Selain mengenai aliran modal, Presiden Jokowi juga menantikan kebijakan-kebijakan pasar modal yang dapat bermanfaat bagi perekonomian di Indonesia. "Saya nantikan kebijakan-kebijakan pasar modal yang terus mendukung perekonomian nasional," pungkasnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan, di tahun ini, IHSG sempat menyentuh posisi tertinggi sepanjang masa (all time high) pada 13 September 2022 di level 7.318. "Kinerja IHSG cukup menggembirakan di tengah sebagian besar bursa saham dunia menunjukkan kinerja negatif," imbuh Iman. 

Selain itu, Iman mengatakan kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia terus meningkat. Per 20 September 2020, investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) mencapai Rp 69,5 triliun atau naik hampir dua kali lipat dibandingkan akhir 2021.

Hal tersebut menunjukkan bahwa indonesia masih menjadi salah satu tujuan investasi yang baik di mata investor. Selain itu, dia juga mengatakan, aktivitas ekonomi sudah kembali berjalan normal dengan pertumbuhan perekonomian dan pasar modal yang naik 5,1% hingga 5,4% pada tahun ini. Pemulihan juga dialami oleh sektor rill maupun sektor keuangan seiring dengan kebangkitan sektor kesehatan dari pandemi COVID 19.

Bahkan, menurut data KSEI per 11 Oktober sepanjang 2022, sudah bertambah 2,3 juta investor baru di pasar modal sehingga total investor pasar modal saat ini berjumlah 9,8 juta SID.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...