Haloni Jane Resmi Masuk Bursa, Sahamnya Naik 10%
Produsen sarung tangan medis PT Haloni Jane Tbk (HALO) melakukan pencatatan perdana saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/2).
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.20 WIB, harga saham HALO naik 10% ke level Rp 110 dari harga penawaran saham perdana Rp 100. Harga tertinggi sahamnya sempat mencapai Rp 136 per saham. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 393,2 juta dengan nilai transaksi Rp 42,1 miliar.
Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 27,148 kali, dengan rentang harga penjualan Rp 93 sampai Rp 129 per saham. Sementara kapitalisasi pasar perusahaan mencapai Rp 621,5 miliar.
Dalam penawaran umum perdana saham kepada publik dari 1 Februari hingga 6 Februari 2023, perusahaan menawarkan sebanyak 1,13 miliar saham baru yang mewakili 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun, perseroan mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 101,6 kali.
Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 100% atau seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja. Antara lain berupa pembelian bahan baku seperti latex (karet alami), fiiler, sulphur, antioksidan dan bahan penunjang produksi seperti inner box, master box, paper pouch, dan batu bara.
Selain itu, modal kerja digunakan untuk pembayaran gaji karyawan pabrik dan kantor, serta pembelian bahan bakar atau energi. Ditambah pemeliharaan mesin pabrik, perbaikan dan pembelian suku cadang mesin pabrik, pemeliharaan kendaraan operasional pabrik, serta biaya-biaya transportasi dan pengiriman.
Sebagai informasi, Haloni Jane merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri barang dari karet untuk kesehatan selama hampir 30 tahun.
Secara spesifik, Haloni Jane melakukan kegiatan produksi sarung tangan karet dari bahan baku lateks yang digunakan untuk berbagai keperluan terutama penggunaan medis dengan merek dagang. Antara lain Shamrock Gloves dan Myguard Gloves.
