IHSG Merosot di Sesi Pertama, Mayoritas Bursa Asia Melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan penuruan 0,55% ke level 6.724 pada perdagangan sesi pertama, Senin (27/3).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 5,10 triliun dengan volume 13,5 miliar saham dan frekuensi sebanyak 882.470 kali.
Analis Ajaib Sekuritas Chisty Maryani mengatakan IHSG hari ini diprediksi bergerak variatif dalam kisaran 6.660 – 6.800.
Sentimen perdagangan hari ini berasal dari Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan pajak pada Februari 2023 tumbuh 40,35% secara tahunan (year on year/yoy) mencapai sebesar Rp 279,98 triliun.
Besarnya capaian tersebut setara dengan 16,30% dari target penerimaan pajak yang ditetapkan APBN 2023. Adapun kontributor utama yaitu dari Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri (PPN DN) sebesar 29,8% terhadap total penerimaan pajak Februari 2023.
"Penerimaan pajak tersebut dipicu oleh harga komoditas yang tinggi, pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang impresif serta dampak dari implementasi UU harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP)," katanya dalam riset resmi, Senin (27/3),
Tercatat sebanyak 223 saham terkoreksi, 285 saham menguat, dan 197 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 9.384,56 triliun.
Saham-saham rekomendasi Ajaib Sekuritas yaitu PT Aneka Tambang Tbk, PT Summarecon Agung Tbk, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Adapun, kinerja laju bursa di Asia yang mayoritas hari ini berada di zona merah. Indeks Hang Seng turun 0,87% dan Shanghai Composite melemah 0,58%. Hanya indeks Nikkei 225 yang naik 0,40% dan Straits Times naik 1,01%.
Kendati IHSG melemah, sejumlah sektor perdagangan bursa Tanah Air bergerak di zona hijau. Dipimpin oleh sektor energi yang naik hingga 1,05%. Adapun saham di sektor energi yang naik misalnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 4,96% atau 6 poin menjadi Rp 127 per saham.
Selanjutnya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 2,57% atau 35 poin menjadi Rp 1.395 per saham. Terakhir PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik 2,16% atau 30 poin menjadi Rp 1.420 per saham.
Sektor saham yang berada di zona hijau yaitu sektor transportasi naik 0,61%, sektor industri naik 0,48%, dan sektor industri naik 1,05%. Lalu sektor industri naik 0,48%, sektor industri dasar naik 0,24%, sektor primer naik 0,20%, dan sektor non primer naik 0,10%.
Selanjutnya, saham di sektor infrastruktur turun 0,19%, sektor kesehatan turun 0,24%, sektor teknologi turun 0,15%, dan sektor keuangan turun 0,69%.