Indomie Dituding Picu Zat Kanker, Saham INDF dan ICBP Justru Menguat

 Zahwa Madjid
26 April 2023, 10:20
Indomie Dituding Picu Zat Kanker, Saham INDF dan ICBP Justru Menguat
Indomie
Indomie adalah salah satu merek yang akan dipasarkan melalui Alibaba di Tiongkok.

Mie instan merek Indomie milik emiten PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang diproduksi di Taiwan dinilai mengandung zat berbahaya pemicu kanker.

Melansir dari Malaysia Now, Departemen Kesehatan Taipei merilis hasil pemeriksaan mie instan yang dijual di Taipei pada 2023 ditemukan kandungan etilen oksida dalam produk mie instan merek Indomie dari Indonesia dan Ah Lai dari Malaysia.

Jika melihat pergerakan saham emiten konsumer Grup Salim ini hingga pukul 9.30 WIB Rabu (26/4) kedua saham masih berada dalam zona hijau.

Saham INDF mengalami kenaikan 1,18% atau meningkat 75 poin menjadi Rp 6.425 per saham. Volume perdagangan mencapai 2,19 juta dengan nilai transaksi Rp 14,1 miliar dan frekuensi 1.282 kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 56,4 triliun.

Namun jika melihat pergerakan saham INDF dari awal tahun hingga sekarang atau secara year to date saham mengalami penurunan hingga 4,09%.

Pergerakan saham ICBP juga mengalami kenaikan pada awal perdagangan hari ini. Saham ICBP meningkat 0,49% atau naik 50 poin menjadi Rp 10.250 per saham. Volume perdagangan mencapai 1,77 juta dengan nilai transaksi Rp 1,77 juta dan frekuensi sebanyak 982 kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 119 triliun.

Tak seperti induk usaha, saham ICBP secara year to date sudah meningkat 2,25%.

Sebagai informasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 6,35 triliun hingga kuartal IV 2022. Laba ini turun 17% dibandingkan dengan periode yang sama 2021 yaitu Rp 7,66 triliun.

Sedangkan emiten produsen mie instan Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp 64,8 triliun di tahun 2022. Jumlah itu meningkat 14% dari Rp 56,8 triliun di tahun 2021. Namun laba bersihnya justru turun 27,04% menjadi Rp 5,72 triliun di akhir tahun 2022. 

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...