Berita Emiten:INDF Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

IHSG diprediksi melemah pada Selasa (11/3). Analis merekomendasikan saham PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) hingga PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar terbaru saham pembagi dividen tinggi yang masuk dalam Indeks High Dividend 20 (IDXHIDIV20). Evaluasi mayor ini berlaku efektif hingga 3 Februari 2026.

Pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi data pertumbuhan ekonomi pada 2024 yang mencapai 5,03%.

IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dan bergerak dalam rentang 7000-7150.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan terkoreksi pada perdagangan Kamis (28/11). Phintraco Sekuritas menyatakan beberapa sentimen akan mempengaruhi gerak IHSG.

IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan Jumat (8/11) meski The Fed memangkas suku bunga acuan. Analis merekomendasikan saham BRI, PGAS hingga INDF.

Pemerintah Indonesia meluncurkan Makan Bergizi Gratis di Indramayu, mendukung perekonomian dan meningkatkan saham sektor konsumen, ditambah antisipasi terhadap kebijakan suku bunga.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi naik pada perdagangan awal pekan ini, Senin (26/8). Saham apa saja yang jadi rekomendasi analis?

IHSG hari ini diperkirakan masih akan melanjutkan penurunan usai anjlok 3,4% pada perdagangan kemarin.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 3,85 triliun di semester I 2024.

IHSG dinilai berpotensi melemah pada perdagangan Rabu (3/7) imbas pernyataan Gubernur The Fed. Analis merekomendasikan saham Indofood Sukses Makmur atau INDF hingga Bukit Asam alias PTBA.

IHSG berpotensi menguat pada perdagangan Jumat (28/6). Phintraco Sekuritas memperkirakan akan ada beberapa sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini.

IHSG berpotensi mengalami konsolidasi di area 6.820 - 6.880 pada perdagangan Kamis (13/6).

IHSG diprediksi konsolidasi pada perdagangan Rabu (15/5).

Indofood Sukses Makmur membukukan penurunan laba bersih 36% pada triwulan pertama 2024 menjadi Rp 2,4 triliun. Pendapatan naik tipis menjadi Rp 30,79 triliun.