IHSG Diprediksi Melemah, Analis Sarankan Saham BBCA hingga ANTM
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat (19/5). Analis memperkirakan IHSG berada di kisaran 6.650-6.615.
Kamis kemarin, IHSG berakhir melemah 0,20% di level 6.663 dengan nilai transaksi Rp 10,80 triliun.
Phintraco Sekuritas mengatakan, Amerika Serikat mengumumkan retail sales April 2023 tumbuh sebesar 0,4% dibanding bulan sebelumnya. Sementara, Cina juga melaporkan data penjualan ritel dan produksi industri untuk April 2023 masing-masing naik 18,4% secara tahunan (year on year/yoy) dan 5,6% yoy, di mana semua data tersebut di bawah perkiraan.
"IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan ke kisaran 6.650 hingga 6.615 pada hari ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Jumat (19/5).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.590, 6.542 dan 6.509. Sedangkan level resistance berada di 6.760, 6.825 dan 6.852.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan untuk hold pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan harga terdekat 2.150. Selanjutnya, hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan rentang harga 2.180-2.250.
Investor juga direkomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rentang harga 8.600-8.675.
Lalu ia pun merekomendasikan hold atau take profit sebagian di level 5.300 sebagai harga terdekat pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Terakhir hold atau speculative buy pada saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan target harga 600-625.
Adapun, IHSG berakhir di zona merah dengan penurunan 0,20% ke level 6.663 pada penutupan perdagangan Rabu (17/5). Penurunan IHSG seiringan dengan pelemahan saham-saham di sektor energi mencapai 1,19%.