Telkom Beri Bocoran Akan Bagi Dividen Hingga 80% dari Laba 2022
Emiten telekomunikasi BUMN, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengusulkan pembagian dividen tunai hingga 80% dari perolehan laba bersih tahun buku 2022.
Seperti diketahui, perseroan mengantongi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 20,75 triliun pada 2022. Jika dikalkulasikan, TLKM dapat membagikan dividen hingga Rp 16,6 triliun.
SVP Corporate Communication & Investor Relations Telkom, Ahmad Reza, mengatakan usulan tersebut masih belum final mengingat persetujuan mengenai dividen akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diselenggarakan 30 Mei 2023 mendatang.
“Kita mengusulkan sekitar 70% hingga 80% persen dari laba bersih yang dilaporkan, tapi keputusan akhir ada di Kementerian BUMN,” kata Ahmad Reza, di Jakarta, Kamis (25/5).
VP Investor Relations Telkom Indonesia, Edwin Sebayang, dalam kesempatan yang sama juga menjelaskan terdapat beberapa pertimbangan yang menyebabkan perseroan percaya diri mengusulkan pembagian dividen hingga 80%. Seperti posisi arus kas perusahaan yang kuat serta komposisi utang yang semakin menurun.
“Yang menjadi pertimbangan, kami memiliki cash yang kuat, dan kalau kita lihat debt equity ratio/DER kita juga semakin turun. Jadi dengan memberikan usulan itu, kami enggak akan terganggu. Cukup nyaman lah,” kata Edwin.
Sebagai informasi, pada tahun sebelumnya, Telkom Indonesia memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 14,86 triliun atau 60% dari total laba bersih perusahaan pada 2021 yang sebesar Rp 24,76 triliun.
Dalam agenda RUPS nanti, perseroan juga berencana untuk meminta persetujuan para pemegang saham mengenai rencana melakukan pemisahan tidak murni atau spin off segmen bisnis IndiHome dari Telkom.
Hal ini menindaklanjuti perjanjian pemisahan bersyarat atau Conditional Spin-Off Agreement terkait pemisahan Indihome dari Telkom pada pada 6 April 2023 untuk kemudian digabungkan dengan Telkomsel. Berdasarkan prospektus perusahaan, pemisahan dilakukan berdasarkan nilai valuasi IndiHome yang disepakati Rp 58,24 triliun. Sementara, nilai valuasi Telkomsel Rp 319,35 triliun.