Bank Swiss UBS Resmi Akuisisi Credit Suisse
Bank Swiss UBS secara resmi menyelesaikan akuisisi Credit Suisse pada Senin (12/6), waktu setempat. CEO UBS Group Sergio Ermotti mengatakan, aksi akusisi ini memulai babak baru dalam perjalanan perusahaan.
Sebagaimana diketahui, UBS setidaknya menggelontorkan dana hingga 3 miliar franc atau setara hampir Rp 50 triliun untuk menyelamatkan Credit Suisse. Akuisisi ini juga ditengarai guna mencegah terjadinya krisis keuangan global.
Dalam surat terbuka, pimpinan bank juga mengatakan mereka tidak akan mengkompromikan pendekatan risiko konservatif UBS. Kegagalan manajemen risiko selama beberapa tahun memainkan peran kunci dalam kejatuhan Credit Suisse.
Melansir CNBC International, Ermotti optimis bank gabungan terbesar ke-21 di dunia, katanya, akan mampu bersaing dan melayani klien dengan lebih baik ke depannya.
“Kami adalah satu-satunya bank dengan besaran dan ukuran serta ruang lingkup seperti ini yang berfokus pada manajemen kekayaan,” kata Ermotti, Selasa (13/6).
Dia memastikan untuk tidak kembali ke kebiasaan buruk atau melakukan sesuatu dengan cara yang salah. Dia mengaku memiliki pandangan yang sangat jelas tentang bagaimana mengelola integrasi yang dipimpin UBS. Hal ini dilakukan untuk memulihkan kepercayaan.
Grup UBS akan mengelola UBS dan Credit Suisse sebagai bank terpisah setidaknya untuk jangka pendek. Setelah akuisisi, Credit Suisse dan American Depositary Shares akan dihapuskan dari SIX Swiss Exchange dan New York Stock Exchange, dengan pemegang saham menerima satu saham UBS untuk setiap 22,48 saham Credit Suisse yang dimiliki.
UBS yang diperbesar akan memiliki neraca sebesar US$ 1,6 triliun dan 120.000 tenaga kerja. Ermotti sebelumnya memperingatkan grup baru tidak akan dapat menciptakan peluang kerja untuk semua orang. Perusahaan gabungan akan melaporkan hasil konsolidasi pertamanya pada 31 Agustus.
UBS mengatakan pada Senin bahwa pihaknya mengharapkan kerugian operasional Credit Suisse dan biaya restrukturisasi yang signifikan untuk diimbangi. Sebab membuang aset tertimbang menurut risiko, dan memperkirakan rasio modal tingkat 1 ekuitas umum pengukuran modal terhadap aset sekitar 14% untuk sisanya di tahun ini.
