Sultan Subang Serok 600 Juta Saham Berkah Beton, Pengendali Terdilusi

Patricia Yashinta Desy Abigail
1 Juli 2023, 15:25
Berkah Beton Sedaya Saham BEBS
Berkah Beton Sadaya (BEBS)
Berkah Beton Sedaya

Pemilik emiten konstruksi PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), Asep Sulaeman Sabanda kembali memborong 600 juta lembar saham perusahaan. Melansir data keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pengusaha yang dikenal dengan Sultan Subang itu membeli dengan rata-rata harga Rp 10 per saham.

"Tujuan dari transaksi yaitu investasi," demikian tertulis dalam informasi tersebut, dikutip Sabtu (1/7). 

Asep tercatat melakukan transaksi pada 26 Juni 2023. Saat itu harga saham BEBS sedang berada pada batas bawah atau ARB di zona gocap atau Rp 50. Harga saham Berkah Beton sudah berada di zona gocap sejak Kamis, {22/6). 

Dengan aksi beli saham, Asep mengantongi 2,62 miliar saham perseroan, setara dengan kepemilikan 5,84%. Padahal sebelumnya, Sultan Subang tersebut hanya memiliki 2,02 miliar saham, setara dengan 4,51% kepemilikan.

Pada saat yang sama PT Berkah Global Investama melepas 600 juta saham BEBS dengan harga Rp 10 per saham. Akibatnya kepemilikan saham Berkah Global terdilusi menjadi 14,32 miliar, setara 31,83% dari total seluruh jumlah saham. Sebelum penjualan, Berkah Global Investama memiliki 14,92 miliar saham atau 33,16%.

"Transaksi dilakukan pada 26 Juni 2023," tulis informasi tersebut. Tujuan dari investasi yaitu divestasi dengan status kepemilikan saham yakni langsung.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terjadinya pergerakan saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) terhadap empat emiten, salah satunya saham BEBS.

Dalam pengumuman yang disampaikan otoritas bursa pada Selasa (12/6), peringatan UMA dilayangkan kepada saham BEBS lantaran terjadinya penurunan harga saham yang signifikan.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham BEBS, Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan saham tersebut," tulis pengumuman BEI, dikutip Rabu (14/6).

Katadata mencatat, sebelumnya BEI juga telah menghentikan sementara perdagangan saham BEBS di pasar reguler dan pasar tunai pada 18 Januari sampai dengan 9 Mei 2023.

Sebagaimana informasi, saham milik Sultan Subang ini mencatatkan tren penurunan signifikan. Melihat dari data RTI, sahamnya jatuh 85,29% dalam sebulan perdagangan terakhir

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...