IHSG Dekati 7.000, Ini Strategi Investasi STAR AM di Semester Kedua
Star Asset Management membeberkan mengenai strategi investasi seiring dengan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung naik dan hampir menyentuh level 7.000. Bursa saham Tanah Air juga menyentuh level kapitalisasi pasar di atas Rp 10.000 triliun dengan imbal hasil 1,43% sejak awal tahun ini.
CEO Star Asset Management Reita Farianti mengatakan kondisi pasar saham bisa berubah kapanpun, seperti ketika pandemi Covid 19 yang melanda pada akhir 2019 menuju awal 2020. Tekanan di pasar saham domestik tidak terhindarkan, IHSG pada kuartal awal 2020 menyentuh level terendahnya di level 3.937.
"Pada intinya kami tidak bisa memotret kebutuhan investasi hanya dari tenor pendek seperti itu," katanya kepada wartawan, dikutip Kamis (27/7).
Rieta menyebut, investasi di instrumen reksa dana pasar uang masih menjadi pilihan bagi institusi besar karena ini salah satu produk yang bisa menjawab kebutuhan likuiditas.
"Teman-teman institusi bilang kalau taruh di perbankan karena suku bunganya lagi tinggi sama taruh di pasar uangnya manajer investasi itu hampir sama, jadi itu pilihan," katanya.
Dia mengatakan, Star Asset Management memberi anjuran agar investor mengalokasikan asetnya secara terdiversifikasi dan tidak hanya menempatkan investasi pada pada salah satu jenis reksa dana tertentu. Namun, dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Rieta juga mengungkapkan Star AM akan meluncurkan reksa dana indeks dengan nama Infobank15. Dalam indeks tersebut terdapat nama bank yang menjadi partisipan di indeks Infobank15.
"Mudah-mudahan ini juga menjadi salah satu diversifikasi bagi klien klien institusi," tuturnya.
Dia juga menargetkan dana kelolaan Star AM dapat mencapai Rp 16 triliun hingga akhir 2023. Dia berharap sentimen positif untuk reksa dana selalu terjaga untuk mencapai target dana kelolaan.