OJK Sebut Aktivitas Fundraising Turun 15% hingga November 2023
Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Luthfy Zain Fuady menyatakan aktivitas pengumpulan dana atau fundraising di pasar modal hingga November mencapai Rp 226 triliun. Fundraising tersebut merosot sebanyak 15% jika dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp 267 triliun. Ia berharap sebelum akhir tahun nilai pengumpulan dana di pasar modal dapat melampaui jumlah periode tahun lalu.
Ia mengatakan perekonomian global masih penuh tantangan sebab pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat. Cina adalah mesin pendorong perekonomian global sehingga apa yang terjadi di negara tersebut akan akan berpengaruh pada perekonomian di Indonesia.
“Mudah-mudahan sebelum akhir tahun bisa mencapai tambahan lebih dari Rp 267 triliun,” ujar Luthfy dalam pembukaan Public Expose LIVE 2023, pada Senin (27/11).
Hingga November 2023, ada 70 perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika dibandingkan dengan 2022, jumlah emiten hanya tercatat 65 emiten. Selain itu, dari sisi nilai emisi ada peningkatan, pada 2022 sebesar Rp 33,01 triliun sedangkan pada 2023 telah mencapai Rp 52,78 triliun.
“Ada satu pepatah yang bagus, sunshine is the best disinfectant. Kalau dikaitkan, sinar matahari ibarat prinsip keterbukaan di pasar modal, semua harus terang benderang, desinfektan ini keraguan yang bisa menurunkan kepercayaan investor,” kata Luthfy.
Tak hanya itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyebut hingga saat ini jumlah investor saham mencapai lebih dari 11,9 juta Single Investor Identification (SID). Iman menyebut pencapaian jumlah investor tersebut merupakan hasil kegiatan edukasi yang gencar BEI lakukan bersama seluruh pemangku kepentingan di pasar modal.
“Kami berharap dengan semakin mudahnya masyarakat luas untuk mengakses informasi terkini mengenai kinerja perusahaan tercatat akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap investasi di pasar modal Indonesia,” ujar Iman.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Iman Rachman menyebut perkembangan jumlah investor per 24 Oktober 2023 meningkat sebanyak Rp 11,85 juta single investor identification atau SID. Angka tersebut meningkat sebanyak empat kali lipat dalam lima tahun terakhir dan mayoritas didominasi oleh investor milenial dan gen Z sebanyak 57,4%.