Kapitalisasi Pasar BEI Tertinggi di ASEAN Capai Rp 11.298 Triliun

Nur Hana Putri Nabila
13 Desember 2023, 15:17
Kapitalisasi Pasar BEI Tertinggi di ASEAN Capai Rp 11.298 Triliun
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI pada perdagangan Senin (3/4) ditutup menguat 21,89 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.827,1 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pasar modal Indonesia menduduki market cap atau kapitalisasi pasar nomor satu di ASEAN. 

Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan mengatakan, market cap Indonesia mencapai US$ 721,59 miliar atau senilai Rp 11.298  triliun per November 2023. Sedangkan Thailand menduduki posisi kedua dengan market cap US$ 490,88 miliar atau Rp 7.685 triliun. Tak hanya itu, Singapura menduduki posisi ketiga dengan market cap US$ 384,56 miliar atau Rp 6.020 triliun.

“Nilai tersebut lebih tinggi dari Thailand, kemudian Singapura, Malaysia, Vietnam, dan yang paling kecil market cap-nya itu adalah US$ 222 miliar,” kata Verdi dalam Edukasi Wartawan Market Outlook 2024 secara virtual, Rabu (13/12).

Ia menyebut capaian itu disebabkan penambahan emiten baru hingga 79 tahun ini sehingga ada kenaikan indeks dibandingkan tahun lalu. Namun, Verdi menjelaskan bahwa dalam hal jumlah perusahaan tercatat, Indonesia masih berada di bawah Malaysia yang memiliki hampir seribu perusahaan tercatat, yaitu 990. Diikuti oleh Thailand, Singapura, Vietnam, dan Filipina.

Apabila melihat jumlah investor, kata Verdi, Indonesia memiliki lebih dari lima juta investor, meskipun Vietnam sudah mencapai hampir tujuh juta investor. Namun, jika dilihat dari kapasitas dan potensi pertumbuhan, Indonesia masih memiliki ruang yang besar untuk berkembang. Jumlah investor sekitar lima juta tersebut hanya sekitar 1,88% dari total jumlah penduduk Indonesia.

Dalam konteks ASEAN, volume transaksi harian (RNTH) Indonesia berada di angka Rp 10,5 triliun. Meskipun Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Thailand dan Singapura, jika dikonversikan ke dolar, jumlah tersebut sekitar US$ 697 miliar per hari. 

“Kalah dari Singapura dan Thailand yang sudah mencapai US$ 1,5 triliun per hari,” tambah Verdi.

Di samping itu Indeks Saham Pengembang (PI), Indonesia masih bisa bersaing meskipun sudah berada di urutan belasan setelah Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Indeks PI Indonesia, lanjut Verdi, mencapai 14,05%, sedikit kalah dari Filipina dan Singapura yang masing-masing memiliki angka 12% dan 10,99%.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...