ICDX: Kinerja Perdagangan Berjangka Komoditi di 2024 Makin Menarik
Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) memproyeksikan kinerja perdagangan berjangka komoditi akan meningkat di tahun 2024.
Optimisme ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 diprediksi lebih baik dari tahun ini yaitu di kisaran 4,5% - 5,3%.
“Meskipun tahun 2024 Indonesia memiliki agenda nasional yaitu Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, namun kami memiliki keyakinan kegiatan tersebut tidak banyak memberikan dampak negatif di sektor perdagangan berjangka komoditi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan membaik akan menjadi katalis positif terhadap industri ini,” ucap Direktur Utama ICDX Nursalam, di Jakarta, Rabu (13/12).
Nursalam menambahkan, pada tahun 2024, ICDX akan memfokuskan pada pengembangan dan peningkatan trasaksi multilateral. Hal ini dalam upaya ICDX untuk membawa perdagangan berjangka komoditi sebagai sarana hedging dan lindung nilai komoditas. Saat ini, ICDX memiliki produk multilateral yaitu GOFX yang berupa kontrak emas, minyak mentah, serta mata uang.
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2023 sampai November ICDX mencatat total transaksi perdagangan sebanyak 5,76 juta lot, meningkat 12,81% dibandingkan tahun lalu 5,11 juta lot. Adapun komposisi transaksi di tahun 2023 ini terdiri dari 1,51 juta lot transaksi multilateral dan 4,25 juta lot berupa transaksi di sistem perdagangan alternatif.
Catatan transaksi multilateral tahun 2023 ini menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun sebelumnya. Tahun 2022 mencapai 970.550 lot dan meningkat sampai dengan November 2023 sebesar 56,33%.
Adapun untuk produknya mayoritas berasal dari komoditas emas yakni mencapai 59%. Di tahun depan, ia juga memprediksi bahwa emas masih akan mendominasi. Apalagi tensi geopolitik masih tinggi dan suku bunga AS masih bisa membuat harga emas menguat di 2024. “Emas masih menjadi komoditas darling di tahun depan,” ujarnya.
Adapun pada akhir tahun ini, emas diprediksi berada di rentang 2.000 – 2.050 per troy ounce, dengan level support 1.900 – 1.950. Harga emas pada awal Desember sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di posisi US$ 2.075,35 per troy ounce.
Sedangkan untuk transaksi di Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) terjadi kenaikan transaksi dari tahun 2022 ke tahun 2023 sampai akhir November sebesar 2,61%, dari 4,14 juta lot menjadi 4,25 juta.
“Untuk tahun 2024, kami proyeksikan total transaksi akan tumbuh 25%. Untuk itu, ke depan ICDX telah menyiapkan berbagai agenda strategis untuk mendorong peningkatan transaksi. Seperti edukasi dan literasi berkelanjutan, pengembangan produk dan pengembangan sumber daya manusia,” ungkap Nursalam.