Perusahaan Konstruksi Harta Djaya IPO, Tawarkan Dividen Jumbo
Perusahaan konstruksi PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebanyak-banyaknya 480 juta saham atau 25,03%.
Perseroan membuka harga penawaran awal di kisaran Rp 100 – 103 per saham. Sehingga dari aksi korporasi ini perseroan bisa meraup dana segar antara Rp 48 miliar - 49,44 miliar.
Setelah IPO saham ini, manajemen perseroan bermaksud membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham sebanyak - banyaknya 50%. Dimulai tahun 2024 berdasarkan laba bersih tahun buku 2023.
Secara kinerja, perseroan membukukan laba tahun Desember 2022 Rp 9,55 miliar atau meningkat signifikan sebesar Rp 8,93 miliar dibandingkan periode 31 Desember 2021.
Pendapatan tercatat Rp 42,75 miliar, meningkat signifikan 344,15% dibandingkan periode 31 Desember 2021. Hal ini disebabkan karena perusahaan mengalami pemulihan bisnis setelah pandemi Covid-19 pada tahun 2022.
Seluruh dana hasil dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk:
- Sekitar 24% atau sekitar Rp10,90 miliar untuk pembelian aset tetap berupa peralatan kerja kantor peralatan kerja proyek dan kendaraan. Rinciannya 92% untuk pembelian peralatan kerja proyek guna menunjang peralatan kerja proyek dan 7% untuk pembelian peralatan kerja kantor. Lalu sisanya 1% untuk pembelian kendaraan berupa satu mobil pick up baru merek Suzuki dengan model New Carry Pick-Up Wide-Deck AC - PS.
- Sekitar 4% untuk sewa bangunan dan kendaraan serta pengembangan sistem informasi dan jaringan. Rinciannya 53% untuk sewa bangunan guna menjadi head office perseroan dan melakukan penambahan gudang baru. 6% untuk sewa dua kendaraan berupa truk. Lalu 41% untuk pengembangan sistem informasi dan jaringan dimana perseroan akan melakukan pengembangan menggunakan sejenis ERP System.
- Sekitar 72% atau sekitar Rp 32,71 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan bahan baku, biaya kontraktor, desain interior dan pengadaan furnitur.
Harta Djaya Karya juga akan menerbitkan maksimal 480 juta waran seri I secara gratis. Setiap pemegang satu saham baru akan memperoleh satu waran seri I. Setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan dengan harga pelaksanaan Rp 115. Total pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 60 miliar
Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Namun tidak terbatas seperti pembelian bahan baku, bahan penunjang, biaya produksi dan operasional lainnya.
Dalam gelaran ini, perseroan menunjuk MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek alias underwriter.
Berikut jadwal sementara IPO dan Waran Seri I PT Harta Djaya Karya Tbk:
- Perkiraan Masa Penawaran Awal : 18 – 24 Januari 2024
- Perkiraan Tanggal Efektif : 29 Januari 2024
- Perkiraan Masa Penawaran Umum : 31 Januari – 5 Februari 2024
- Perkiraan Tanggal Penjatahan : 5 Februari 2024
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 7 Februari 2024
- Awal Perdagangan Waran Seri I : 7 Februari 2024
- Masa Pelaksanaan Waran Seri I : 7 Agustus 2025 – 6 Februari 2026
- Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 6 Februari 2026
Pemegang saham Harta Djaya Karya sebelum IPO terdiri dari PT Interra Djaya Karya 69,55% saham, PT Wahana Investa Niaga 30%, dan Richie Adrian Hartanto S 0,45%. Pihak pengendali dari perseroan adalah Richie Adrian Hartanto S.
Sebagai informasi, PT Harta Djaya Karya Tbk berusaha di bidang desain konsultasi, kontraktor pelaksana interior dan pabrikasi furnitur sejak tahun 2012. Perseroan berdiri dan membuka workshop awal di Sawangan.
Hingga saat ini, perseroan fokus dalam tiga segmen bisnis yakni konsultasi desain, kontraktor interior, dan furnitur.