Saham Astra International Didepak dari Portofolio Investasi Norwegia
Dana Kekayaan Norwegia telah menjual sahamnya di tiga perusahaan Jardine, termasuk PT Astra International Tbk (ASII) karena masalah lingkungan.
Melansir Reuters dikutip Senin (4/3), dana kekayaan negara atau Sovereign Wealth Funds (SWF) Norwegia senilai US$ 1,6 triliun itu mengeluarkan perusahaan-perusahaan tersebut dari portofolio investasinya. Hal tersebut merespons keprihatinan bahwa aktivitas pertambangan dapat membahayakan habitat alami orangutan yang terancam punah.
Berdasarkan rekomendasi dari dewan etika dana Norwegia, kepemilikan di Jardine Matheson Holdings Ltd (JARD.SI), Jardine Cycle & Carriage Ltd (JCYC.SI), dan PT Astra International Tbk (ASII) dijual karena dianggap berkontribusi bahkan bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang parah.
Khususnya, Tambang Emas Martabe milik Astra International di Sumatera diidentifikasi sebagai sumber risiko yang memperluas wilayah operasinya dan mengancam populasi orangutan Tapanuli. Jardine Cycle & Carriage dan Jardine Matheson Holdings jadi pengecualian sebab dua perusahaan tersebut merupakan induk dari Astra.
Hingga saat ini, Grup perusahaan Jardine belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari Reuters.
Pada akhir 2023, Norges Bank Investment Management (NBIM), yang mengelola uang negara Norwegia, memiliki saham Jardine Matheson Holdings senilai US$ 94,2 juta dan kepemilikannya di Jardine Cycle & Carriage bernilai US$ 13,5 juta. Selain itu, NBIM memiliki saham di Astra senilai US$ 15,0 juta. Namun, kepemilikan NBIM ini dijual sebelum pengumuman pengecualian dibuat.
Adapun dana kekayaan Norwegia, didirikan pada tahun 1996 untuk merawat pendapatan minyak negara untuk generasi mendatang, mematuhi mandat etis yang ditetapkan oleh parlemen. Keputusan investasinya, yang mencakup pengecualian saham-saham tersebut, seringkali menjadi acuan bagi investor lain di pasar global.
Menilik data perdagangan Senin (4/3) saham ASII ditutup menguat 0,48% ke level Rp 5.250 per lembar pada sesi satu. Selama sepekan saham ASII menguat 2,44%, namun dalam setahun minus 13,22%.