UBS Hongkong Borong 8,79% Saham Bukalapak, Dana IPO Masih Banyak

Lona Olavia
16 Maret 2024, 16:00
UBS Hongkong Borong 8,79% Saham Bukalapak, Dana IPO Masih Banyak
Google Play Store
Ilustrasi platform Bukalapak
Button AI Summarize

Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) kini punya pemegang saham baru dengan jumlah jumbo. Nama UBS AG Hongkong muncul sebagai pemegang saham di atas 5% usai memborong 9,06 miliar atau setara 8,79% saham Bukalapak.

Berdasarkan data KSEI terkait kepemilikan 5% saham atau lebih semua emiten dikutip Sabtu (16/3), per 14 Maret 2024 UBS AG Hongkong memiliki 8,79% saham BUKA, dari posisi 13 Maret 2023 yang belum tercantum.

UBS AG Hongkong merupakan bagian dari raksasa perbankan Swiss UBS Group AG. Adapun saat ini pemegang saham terbesar BUKA masih dikuasai oleh PT Kreatif Media Karya dengan kepemilikan 25,38 miliar atau setara 24,62%. Disusul Archipelago Investment PTE LTD dengan 9,73 miliar lembar saham atau 9,44%.

Sementara dalam Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek yang berakhir pada 29 Februari 2024, pemegang saham BUKA mengalami penurunan 1.244 menjadi 82.813 dari bulan sebelumnya 84.057. 

Penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham adalah Eddy Sariaatmadja yang tak lain adalah pendiri PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Lalu pemegang saham pengendali PT Bukalapak.com Tbk adalah PT Kreatif Media Karya (KMK). KMK merupakan induk usaha digital milik grup EMTK alias Emtek.

Di sisi lain Bukalapak ternyara baru menggunakan 56% dari dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Padahal, Bukalapak telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dua setengah tahun dan tercatat sebagai IPO terbesar sepanjang sejarah. 

BUKA unicorn Indonesia pertama yang melantai pada 8 Agustus 2021 berhasil mengumpulkan dana investor senilai Rp 21,90 triliun sebelum dikurangi biaya emisi dan lain-lain.

Dalam keterbukaan informasi BEI 7 Februari 2024, BUKA mengungkapkan total dana IPO yang diperoleh setelah dikurangi biaya emisi dan lain-lain mencapai Rp 21,32 triliun. Hingga akhir 2023 dana IPO tersebut masih tersisa Rp 9,34 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...