Jadi Pendatang Baru di BEI, Saham Multi Hanna Kreasindo Turun 6%
PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (16/4). Perusahaan menjadi emiten ke-22 di bursa pada tahun ini dan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Pada debut perdananya, saham MHKI dibuka menguat ke level Rp 170 per lembar. Namun tak lama kemudian, sahamnya merosot 6,25% ke level Rp 150 per lembar saham pada pukul 09.06 WIB.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 20,99 juta dengan nilai transaksinya Rp 3,12 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 4.358 kali. Adapun kapitalisasi pasar Multi Hanna Kreasindo pagi ini senilai Rp 562,5 miliar.
Direktur Utama Multi Hanna Kreasindo, Shahabuddin mengatakan peran perusahaan di industri pasar modal melalui pencatatan saham di BEI merupakan upaya perseroan untuk memberikan solusi dalam menjaga kelestarian bumi. Ia juga berharap, perusahaannya dapat mendapat lebih banyak fleksibilitas untuk mengembangkan perusahan lebih cepat sesuai dengan visinya, yakni menjadi perusahaan global berwawasan lingkungan.
“Kami juga berupaya memberikan kontribusi kepada stakeholder kepada masyarakat, pemerintah, dan stakeholder untuk kesejahteraan sosial,” kata Shahabuddin di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Selasa (16/4).
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO, perusahaan mematok harga IPO Rp 160 per lembar. Nilai ini merupakan batas bawah dari harga bookbuilding di rentang Rp 160–200 per lembar. Selain itu, dalam aksi korporasi ini, MHKI melepas sebanyak 750 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian, MHKI bisa meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 120 miliar lewat IPO.
Berdasarkan prospektusnya, rincian penggunaan dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek sebagai berikut:
- Sekitar 78,33% untuk belanja modal perseroan yakni untuk membangun pabrik baru di Lamongan, Jawa Timur.
- Sekitar 39,68% digunakan untuk belanja modal di kantor pusat dan modal kerja, yaitu penambahan persediaan dan biaya operasional. Keperluan ini dibutuhkan perseroan untuk mendukung kenaikan penjualan produk.
PT Multi Hanna Kreasindo Tbk didirikan pada tahun 2004, bergerak dalam bidang pengolahan limbah B3 dan non B3. Selain itu, perseroan mengembangkan bisnis menjadi industri pengangkut, pengumpul, pengolah dan pemanfaat limbah B3 dan non B3.
Kegiatan usaha perseroan sejalan dengan upaya pemerintah pusat khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kota Bekasi dalam mengatasi dampak negatif limbah terhadap lingkungan akibat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) melalui penerapan 3R yaitu reuse, recycling, dan recovery.