BATA Tutup Pabrik dan PHK Karyawan, BEI Tak Akan Buru-buru Delisting

Nur Hana Putri Nabila
8 Mei 2024, 17:37
BATA Tutup Pabrik dan PHK Karyawan, BEI Tak Akan Buru-buru Delisting
Idxchannel.com
Sepatu Bata
Button AI Summarize

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah usai PT Sepatu Bata Tbk (BATA) resmi menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat, pada Selasa (30/4). Penutupan pabrik alas kaki yang telah didirikan sejak tahun 1994 tersebut dilakukan karena kerugian produksi.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan penutupan pabrik memang sudah menjadi perhatian, apalagi BATA juga memutuskan hubungan kerja atau PHK karyawannya. Tak hanya itu, Bursa juga telah meminta tanggapan lebih jauh kepada emiten sepatu yang telah berdiri sejak 1894 itu. 

“Sudah kita lakukan dan mohon ditunggu jawabannya beberapa hari ke depan,” kata Nyoman, kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Rabu (8/5). 

Terkait delisting, Nyoman mengatakan Bursa akan melihat perkembangan dari BATA dan tak ingin terburu-buru untuk menghapus saham tersebut. Bursa juga hingga saat ini tak menghentikan perdagangan saham BATA di pasar reguler maupun negosiasi. Nyoman menilai perusahaan tak melalaikan kewajibannya di pasar modal.  

Di sisi lain, saham BATA justru menguat 6,76% ke level Rp 79 per lembar saham pukul 13.47 WIB. Adapun volume saham yang diperdagangkan tercatat 83,30 ribu dengan nilai transaksinya Rp 6,48 juta. Sementara frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 46 kali. Adapun kapitalisasi pasarnya senilai Rp 102,7 miliar.

Bursa juga telah memberikan notasi L di saham BATA. Artinya, perusahaan tercatat terlambat menyampaikan laporan keuangannya.  

Rekam Jejak Kerugian Sepatu Bata 

Produsen alas kaki asal Ceko tersebut tercatat mulai mencatatkan kerugian pada 2020. Berdasarkan penelusuran, Bata mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 177,76 miliar pada 2020. Pada 2021, catatan rugi bersih Bata menyusut sebesar 71,18% menjadi Rp 51,207 miliar. 

Kerugian ini disebabkan angka penjualan yang tidak mencapai target. Pada 2021, penjualan Bata tercatat merosot 4,57% menjadi Rp 438,48 miliar. Besarnya beban penjualan dan pemasaran menjadi tekanan tambahan yang besar bagi Bata dengan nilai sebesar Rp 194,019 miliar.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...