Benteng Api Technic Tetapkan Harga IPO Rp 110, Bakal Raup Rp 68 Miliar

Nur Hana Putri Nabila
4 Juni 2024, 10:42
Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)
vecteezy.com/ecaterina tolicova
PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) mematok harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp 110 per saham.
Button AI Summarize

PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) mematok harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp 110 per saham.  Perusahaan berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 68,2 miliar dari IPO tersebut.

Manajemen BATR menyatakan harga saham perdana tersebut merupakan nilai tengah dari harga penawaran awal di rentang Rp 100– Rp 115 per lembar. Perusahaan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juni 2024.  

Perusahaan yang bergerak di bisnis manufaktur dan perdagangan produk refraktori atau material tahan api dan insulasi tahan panas ini melepas maksimal 620 juta lembar saham atau setara 20,50% dari modal ditempatkan dan disetor pasca IPO. PT KGI Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO BATR ini.

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan program alokasi saham karyawan (employee stock allocation) sebanyak 6,2 juta saham biasa atas nama atau sebesar 1% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO. 

BATR juga menerbitkan sebanyak 620 juta waran seri I atau sebanyak 25,78% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp 300. Dengan demikian, perusahaan berpotensi meraih dana maksimal Rp 186 miliar dari penjualan waran seri I ini. 

Perusahaan akan menggunakan dana hasil IPO untuk pengembangan perusahaan. Berikut ini rinciannya: 

  1. Sekitar 36,93% dari dana IPO akan digunakan perseroan untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi 
  2. Sebesar 9,56% akan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan bangunan 
  3. Sebesar 5,42% akan digunakan untuk pembelian peralatan laboratorium 
  4. Sebesar 6,54% untuk pembelian mesin produksi 
  5. Selanjutnya, 41,55% dari dana IPO akan digunakan sebagai operational expenditure (opex) berupa persediaan barang jadi dan bahan baku. 

Adapun dana yang akan diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya digunakan sebagai modal kerja perusahaan.  

Terkait kebijakan dividen, perseroan merencanakan untuk membagikan dividen kas sebanyak-banyaknya 50% dari total laba bersih tahun berjalan mulai tahun buku 2024. 

Menilik laporan keuangannya, laba bersih tahun berjalan BATR untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp 12,34 miliar. Laba tersebut meningkat 274,09% dari Rp 3,3 miliar pada 2021. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan proyek yang cukup signifikan pada 2022. 

Berdasarkan akta pendirian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham dalam perseroan terdiri atas Ridwan sebanyak 54,62%, Sugeng Suryadi sebanyak 22,88%, Anwar Dianto sebanyak 5%, dan Ekadana Prayoga Suryadi 17,50%.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...