Bocoran Target Jasa Marga Usai Lepas 35% Saham Transjawa ke Grup Salim
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengumumkan divestasi 35% saham di Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Saham Jasa Marga tersebut kini menjadi milik entitas grup Salim, yakni PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), Warrington Investment Pte. Ltd., dan PT Marga Utama Nusantara (MUN).
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jasa Marga berencana menjual sebanyak 6,2 miliar saham JTT milik JSMR kepada calon mitra strategis (PPJB Saham). Tak hanya itu, Jasamarga Tol Transjawa berencana untuk menerbitkan sebanyak 1,20 miliar saham dalam simpanan (portepel) kepada MPTIS (PPSB).
Selanjutnya penerbitan saham-saham baru dalam simpanan (portepel) di PT JTT kepada MPTIS akan dilaksanakan kemudian. “Dan bergantung kepada pemenuhan seluruh syarat-syarat dan kondisi dalam PPSB dimaksud dan dituangkan dalam suatu Akta Peningkatan Modal PT JTT,” tulis Corporate Secretary and Chief Administration Officer JSMR, Nixon Sitorus, seperti dikutip Selasa (2/7).
Setelah diselesaikannya seluruh rangkaian transaksi equity financing, kepemilikan JSMR akan turun dari 99% menjadi 65% setelah divestasi ini. Sedangkan Calon Mitra Strategis akan memiliki 35%.
Rencana Bisnis Jasa Marga Usai Divestasi
Setelah divestasi, perseroan akan tetap menjadi pengendali utama PT JTT, dan laporan keuangan PT JTT akan tetap dimasukkan ke dalam laporan keuangan perseroan. Di samping itu Direktur Utama PT Margautama Nusantara Danni Hasan mengatakan kerja sama investasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menjadi pemimpin di bidang infrastruktur jalan tol.
Lewat divestasi ini Jasa Marga ingin memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan sekaligus menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham. “Investasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas portofolio perusahaan di sektor jalan tol,” kata Danni dalam keterangan resmi menjelaskan ihwal divestasi.
Ia juga berharap dapat berkontribusi signifikan terhadap pengembangan infrastruktur nasional. Kerja sama ini tidak hanya akan memperluas portofolio investasi, tetapi juga memperkuat sinergi dan kolaborasi pihak pemerintah dan swasta dalam upaya memberikan layanan terbaik bagi pengguna jalan tol.
“Perusahaan juga memiliki komitmen berinvestasi hingga Rp 40 triliun di berbagai proyek strategis untuk beberapa tahun ke depan,” ujar Danny lagi
Ia mengklaim berbagai rencana bisnis dibuat sebagai bentuk komitmen perusahaan menjadi perusahaan swasta nasional yang memiliki komitmen dalam pengembangan industri jalan tol di Indonesia.