Sentimen Pro-Trump dan Sinyal The Fed Picu Kenaikan Indeks Wall Street

Nur Hana Putri Nabila
16 Juli 2024, 06:15
Bursa Wall Street
ANTARA
Bursa Wall Street
Button AI Summarize

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin (15/7).  Dow Jones Industrial Average juga naik lantaran investor bertaruh bahwa gagalnya upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS, Donald Trump akan menguntungkan kandidat presiden dari Partai Republik itu pada pemilihan umum (Pemilu) November mendatang.

Indeks blue-chip Dow naik 210,82 poin atau 0,53%, menjadi 40.211,72. S&P 500 juga meningkat 0,28% menjadi 5.631,22. Kedua indeks ini mencapai level tertinggi intraday baru selama sesi tersebut. 

Sementara Dow juga mencatat rekor penutupan. Kemudian Nasdaq Composite juga terangkat 0,4% ditutup di level 18.472,57.

Sejalan dengan itu, kebijakan fiskal yang lebih menguntungkan di masa depan diperkirakan akan memperkuat kenaikan pasar yang mulai muncul sejak minggu lalu. Tak hanya itu, saham-saham berkapitalisasi kecil dan bank-bank meningkat pada hari Senin.

Kepala Strategi Investasi di CFRA Research, Sam Stovall mengatakan bahwa kabar baiknya adalah mantan Trump hanya mengalami luka di telinga dan tidak terbunuh. "Oleh Karena itu, saya pikir pasar akan terus bergerak maju," kata Stovall dikutip CNBC, Selasa (16/7).

Sejalan dengan hal itu, Konvensi Nasional Partai Republik dimulai pada hari Senin di Milwaukee, Wisconsin. Hasil konvensi menunjukkan Trump memimpin atas Presiden Joe Biden dalam jajak pendapat nasional.

Humana dan UnitedHealth Group masing-masing naik selama sesi tersebut. Perusahaan asuransi ini dapat meraup keuntungan dari berkurangnya tekanan biaya di bawah pemerintahan Partai Republik. Kemudian Russell 2000 naik 1,8%, mencapai level tertinggi sejak 2022 dan mencatatkan hari keempat berturut-turut dengan hasil positif. 

Tak hanya itu, Goldman Sachs menyatakan bahwa masa jabatan kedua Trump dapat membantu saham-saham berkapitalisasi kecil mengungguli saham-saham besar. Hal itu dengan mencatat kinerja kuat mereka setelah kemenangannya pada 2016.

Saham Goldman Sachs naik 2,6% setelah melaporkan laba yang melampaui ekspektasi analis. SPDR S&P Bank ETF (KBE) dan SPDR S&P Regional Banking ETF (KRE) keduanya naik lebih dari 2%.

Goldman Sachs merupakan salah satu dari lebih dari 40 perusahaan S&P 500 yang melaporkan pendapatan untuk kuartal kedua minggu ini, seiring dimulainya musim laporan keuangan baru. Daftar ini juga mencakup perusahaan-perusahaan besar, seperti Bank of America, United Airlines, dan Netflix.

Tunggu Kebijakan The Fed

Selain laporan pendapatan, investor juga memperhatikan komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak akan menunggu hingga inflasi mencapai target 2% sebelum menurunkan suku bunga. Ia juga menegaskan bahwa skenario hard landing tidak mungkin terjadi pada ekonomi saat ini.

Kepala Riset Pasar Modal di U.S. Bank Asset Management, Bill Merz menyatakan bahwa semakin mendekati titik di mana The Fed akan mempertimbangkan untuk memangkas suku bunga. Merz menilai The Fed akan sangat memperhatikan data yang memang diperlukan. 

“Ini adalah hal pertama dan yang paling penting dalam jiwa pasar,” ucapnya.



Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...