Bursa berjangka Amerika Serikat (AS) tak banyak bergerak pada perdagangan pada Minggu (19/11) malam waktu Amerika Serikat setelah sempat melesat pada perdagangan akhir pekan lalu.
Indeks bursa Wall Street menguat pada perdagangan Selasa (14/11). Ini karena investor menyambut positif rilis data inflasi Amerika terbaru yang meningkat.
Bursa saham di Wall Street Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Kamis (9/11), menghentikan kenaikan beruntun terpanjang untuk Nasdaq dan S&P 500 dalam dua tahun terakhir.
Bursa AS kompak ditutup menguat pada selasa (7/11) di tengah aksi para pelaku pasar yang tengah menunggu komentar lebih lanjut dari pejabat bank sentral The Fed.
Bursa saham Wall Street, Amerika Serikat (AS) menguat lebih dari 1% Selasa kemarin menjelang pertemuan The Federal Reserve yang dijadwalkan pada Rabu (1/11) ini.
Pekan ini, investor akan mencermati hasil pertemuan Federal Reserve, data ketenagakerjaan AS, dan pendapatan dari perusahaan teknologi besar seperti Apple Inc.
Indeks saham Wall Street, Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Rabu (26/10) waktu setempat imbas penurunan saham raksasa teknologi dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah atau US Treasury.
Bursa Wall Street kompak ditutup menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat (24/10) karena banyak perusahaan melaporkan kinerja keuangan yang baik dan perkiraan yang positif pada kuartal III 2023.
Indeks saham Amerika Serikat turun di saat tingkat bunga obligasi Amerika Serikat dengan jangka waktu 10 tahun telah mencapai level tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Apa pemicunya?
Indeks saham Amerika Serikat (AS) turun tajam dengan S&P 500 dan Nasdaq melemah lebih dari 1%. Penurunan ini terjadi seiring dengan kenaikan imbal hasil Treasury.