Kembali Cetak Rekor Tertinggi, IHSG Intraday Tembus 7.608

Nur Hana Putri Nabila
26 Agustus 2024, 10:15
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menembus rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) di level 7.608 atau naik 0,86% pada sesi perdagangan intraday pukul 09.09 WIB pada awal pekan ini, Senin (26/8) pagi.
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menembus rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) di level 7.608 atau naik 0,86% pada sesi perdagangan intraday pukul 09.09 WIB pada awal pekan ini, Senin (26/8) pagi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menembus rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) di level 7.608 atau naik 0,86% pada sesi perdagangan intraday pukul 09.09 WIB pada awal pekan ini, Senin (26/8) pagi. Laju IHSG ini dipicu oleh ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) usai Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan pidatonya di Jackson Hole, Wyoming, Amerika Serikat. 

IHSG kemudian bergerak fluktuatif pada pukul 09.57 WIB menuju level 7.580 atau menguat 0,48%. Nilai transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 4,81 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebesar 5,49 miliar dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 12.902 triliun.

IHSG pada minggu lalu ditutup naik 0,74% ke level 7.544 pada penutupan perdagangan Jumat (23/8), dengan level tertingginya sempat menyentuh 7.507. 

Sebelumnya, IHSG juga sempat menyentuh ATH selama tiga hari beruntun. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyebut kenaikan itu sebagai dinamika pasar saham yang mencerminkan ekspektasi investor. Alhasil, baik dalam kondisi pasar sangat tertekan atau mencapai rekor tertinggi, bursa tetap menanggapi hal tersebut dengan cara yang sama. 

“Itu adalah dinamika di pasar, refleksi dari ekspektasi investor,” kata Jeffrey di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/8).

Menurut Jeffrey, tugas bursa hanya menyelenggarakan perdagangan dan bukan untuk menargetkan atau mengendalikan indeks. BEI tidak bisa mengendalikan indeks.  “Itu sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme di pasar,” ujar Jeffrey. 

Bursa AS Menguat

Saham-saham di Bursa AS menguat setelah Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengindikasikan penurunan suku bunga di depan mata, Jumat (23/8). 

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 462,30 poin, atau 1,14%, menjadi 41.175,08. Nasdaq Composite naik 1,47% menjadi 17.877,79. Indeks S&P 500 naik 1,15% menjadi 5.634,61, kembali berada dalam jarak yang dekat dengan level tertinggi sepanjang masa yang dicapai bulan lalu. 

Dengan kenaikan pada hari Jumat, ketiga indeks utama juga membukukan penguatan dalam seminggu. Dow melonjak hampir 1,3%, dan Nasdaq naik 1,4%, sedangkan S&P 500 naik 1,45% untuk periode tersebut. 

Saham-saham menguat setelah Powell mengisyaratkan penurunan suku bunga dalam pidatonya di Jackson Hole, Wyoming. Namun, Powell tidak memberikan informasi spesifik mengenai kapan, atau seberapa besar penurunan biaya pinjaman.

 “Waktunya telah tiba bagi kebijakan bank sentral untuk menyesuaikan diri. Arah perjalanan sudah jelas, dan waktu serta laju penurunan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko,” kata Powell dalam pertemuan tahunan The Fed, seperti dikutip CNBC, Jumat (23/8).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...