SMSM Bakal Akuisisi Perusahaan Sejenis Demi Ekspansi Jaringan Pasar
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) saat ini tengah menargetkan beberapa perusahaan untuk diakuisisi, terutama di sektor distribusi, baik di dalam maupun di luar negeri.
Wakil Direktur Utama Selamat Sempurna, menjelaskan, saat ini perusahaan masih berfokus dengan tetap pada sektor yang relevan, baik di hulu maupun hilir demi memperkuat integrasi vertikal perusahaan.
“Tapi belum dapat kami sampaikan karena masih dalam tahap yang masih perlu waktu yang cukup panjang,” kata Andri dalam konferensi pers paparan publik 2024 secara virtual, Kamis (29/8).
Dengan demikian, ia berharap perusahaan akan terus konsisten melakukan akuisisi dan penggabungan usaha (M&A) yang terintegrasi secara vertikal. Akan tetapi ia tak menyebutkan kapan akuisisi itu akan rampung.
Selain itu, Andri menyebutkan bahwa pada Juni 2024, salah satu anak perusahaanya, PT Prapat Tunggal Cipta telah mengakuisisi PT Mangatun Dharma.
Adapun tujuan akuisisi ini demi memperluas jaringan pasar, khususnya untuk tender-tender pemerintah dan lain-lain, dengan fokus utama pada produk Heating, Ventilation, Air Conditioning atau HVAC.
Dengan akuisisi ini, ia berharap pertumbuhan penjualan produk HVAC di pasar domestik akan meningkat lebih cepat.
Target Pendapatan dan Laba SMSM di 2024
Di samping rencana akuisisi, SMSM juga menargetkan kenaikan penjualan dan laba bersih hingga akhir 2024 di tengah gejolak geopolitik. Andri menargetkan penjualan perusahaan naik 2% dan laba bersihnya 8% hingga akhir 2024.
Awalnya, ia menyebut perusahaan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan 8%, tetapi karena situasi geopolitik, target pertumbuhan tersebut diturunkan menjadi 2%.
“Kalau disuruh memilih, kami berfokus meningkatkan bottom line, itu lebih penting,” katanya dalam Paparan Publik 2024 Selamat Sempurna secara virtual, Kamis (29/8).
Di samping itu, Andri juga menargetkan anggaran belanja modal sebesar Rp 170 miliar hingga akhir 2024.
Ia juga menyebut realisasi belanja modal hingga semester pertama 2024 mencapai Rp 93 miliar untuk pembelian mesin dan peremajaan, serta pembelian lahan.