IHSG Diprediksi Masih Bisa Sentuh Level 8.000, OJK : Tetap Waspada
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan hingga menyentuh level 7.700. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis IHSG bisa melanjutkan tren penguatannya yang dipicu dari beberapa sentimen, namun harus tetap waspada.
"Ini merupakan yang hal challengeing kami gak berani menujum target 8.000, tetapi kalau kita lihat optimisme dan beberapa sentimen tren kenaikan indeks bisa saja mungkin terjadi," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Inarno Djajadi, dikutip Senin (9/9).
Namun ia berpesan agar jangan terlena dan harus waspada untuk mengantisipasi risiko koreksi dan sentimen negatif terhadap IHSG. Misalnya diakibatkan oleh geopolitik hingga perlambatan ekonomi yang menjadi perhatian.
"Kami akan lihat kemungkinan kenaikan, tetapi harus waspada," tuturnya.
Hal ini seiring dengan proyeksi IHSG yang dipasang oleh Mandiri Sekuritas yaitu menjadi 7.800 sampai dengan 8.000 pada akhir tahun 2024. Peningkatan proyeksi ini seiring dengan tercapainya target IHSG dari Mandiri Sekuritas sebesar 7.460 sampai dengan 7.640.
Head of Equity Analyst and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan, penguatan IHSG seiring dengan rencana dan usai memperhitungkan penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed dan Bank Indonesia yang lebih agresif.
Sementara, JP Morgan memprediksi IHSG tembus 7.800 hingga akhir 2024. Head of Research and Strategy JP Morgan Indonesia, Henry Wibowo, mengatakan target indeks IHSG yang dipasang pada awal 2024 yakni 7.500 dan tertinggi 7.800.
"Jadi target resminya 7.500 di mana sudah tercapai, target tertingginya 7.800 dan level 8.000 tidak ada yang tidak mungkin" kata Henry kepada media, Kamis (5/9). JP Morgan menilai dengan banyaknya sentimen positif, akan mampu mengerek IHSG ke depan. Tetapi JP Morgan tidak memprediksikan IHSG tembus 8.000 dan tetap pada target sebelumnya.