Kondisi Politik Stabil di Era Prabowo, BEI Targetkan 66 Perusahaan IPO di 2025

Nur Hana Putri Nabila
23 Oktober 2024, 16:11
BEI, IPO 2025
Katadata/Nur Hana Putri Nabila
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 66 perusahaan akan melaksanakan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada 2025.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 66 perusahaan akan melaksanakan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada 2025. Kondisi politik yang stabil di era pemerintahan baru Presiden Republik Indonesia ke-8 Prabowo Subianto menjadi salah satu dasar optimisme BEI dalam menetapkan target IPO tersebut. 

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan stabilitas politik di era pemerintahan baru diharapkan akan mendorong peningkatan jumlah IPO pada tahun depan. Hingga 18 Oktober 2024, BEI mencatat ada 36 perusahaan yang melakukan IPO. Adapun total perusahaan yang tercatat di pasar modal mencapai 938 perusahaan. 

“Stabilitas politik yang menjadi salah satu faktor yang membuat perusahaan bersikap wait and see,” kata Iman dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara virtual, Rabu (23/10).

Iman mengatakan BEI memiliki pedoman untuk menilai kelayakan perusahaan yang ingin mencatatkan sahamnya. Dari total pendaftar, 70% perusahaan berhasil mencatatkan sahamnya di BEI. Untuk 30% lainnya, BEI meminta perusahaan mengevaluasi kembali rencana pencatatan sahamnya.

 Untuk mengembangkan perusahaan tercatat, BEI menyelenggarakan berbagai kegiatan sosialisasi, seperti pertemuan one-on-one dengan calon perusahaan tercatat. BEI juga akan mengadakan pelatihan untuk calon perusahaan tercatat secara daring maupun tatap muka. 

Selain itu, BEI juga bekerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan menjalankan program Create IPO bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. BEI juga memiliki program SME IPO dengan Kementerian Koperasi dan UMKM.

Fokus Pendalaman Pasar

Iman mengatakan BEI menetapkan target pencatatan total 407 efek pada 2025, mencakup saham, obligasi, serta efek lain seperti Exchange Traded Fund (ETF). Di samping itu, BEI juga menargetkan kenaikan Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), dan Efek Beragun Aset (EBA), serta emisi Waran Terstruktur.

"Target efek baru kami adalah 407 dengan 66 pencatatan saham," kata Iman. 

BEI akan memfokuskan Rencana Kerja Anggaran Tahun (RKAT) 2025 untuk pendalaman pasar dengan memperkenalkan produk dan layanan baru, serta memperluas pasar derivatif keuangan.  BEI juga akan berfokus pada pengembangan rencana kerja yang mencakup kenaikan likuiditas perdagangan, perlindungan investor, layanan data yang disesuaikan dengan kebutuhan, dan penyempurnaan teknologi.

Hingga 18 Oktober 2024, BEI telah mencatatkan 36 perusahaan baru di pasar saham, sehingga total perusahaan tercatat mencapai 938 perusahaan. Adapun perdagangan obligasi melalui SPPA, rata-rata transaksi harian mencapai Rp 993 miliar, meningkat 44,7% dibandingkan akhir 2023. Jumlah investor pasar modal juga tumbuh 16% mencapai 14,2 juta.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Liputan khusus Arah Pemerintahan Baru ini didukung oleh:

Logo-logo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...