Pasca Pemilu, Wall Street Bergerak Fluktuatif di Tengah Sentimen Inflasi
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan hari Rabu (13/11) dengan S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average menutup sesi perdagangan naik tipis. Hal itu karena reli pasca pemilihan umum (Pemilu) AS mulai melemah. Para trader juga mempertimbangkan laporan inflasi yang hasilnya sesuai dengan perkiraan.
S&P 500 naik tipis 0,02% ke level 5.985,38 dan Dow terapresiasi 47,21 poin atau 0,11% menjadi 43.958,19 setelah sempat menambah hingga 230 poin. Sebaliknya, Nasdaq Composite turun 0,26% dan berakhir di 19.230,74.
Seiring dengan hal itu, indeks harga konsumen bulan Oktober menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 2,6% dan angka tersebut sesuai dengan perkiraan ekonom.
Harga inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 3,3% pada bulan lalu. Berdasarkan CME FedWatch menunjukkan bahwa para pelaku pasar memperkirakan kemungkinan besar bank sentral akan menurunkan suku bunga lagi pada bulan Desember.
Kepala Strategi Pasar Global di TradeStation, David Russell, mengatakan bahwa ini saatnya investor berhenti cemas tentang suku bunga The Fed dan inflasi. Menurutnya, saham-saham telah bergerak otomatis sejak pemilu dan data inflasi hari ini tidak mengganggu tren tersebut.
“Desember masih berpeluang untuk turun lagi (suku bunga),” kata Russell dikutip CNBC, Kamis (14/11).
Indeks-indeks utama melemah pada hari Selasa setelah reli panjang pasca-pemilu, dengan Dow kehilangan sekitar 382 poin atau 0,9%, S&P 500 terkoreksi 0,3%, dan Nasdaq Composite turun tipis 0,1%. Penurunan ini terjadi setelah Wall Street melonjak pasca-terpilihnya Donald Trump minggu lalu, hingga mendorong saham-saham ke level tertinggi baru.
Dow ditutup di atas 44.000 untuk pertama kalinya pada hari Senin (11/11), sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite juga mencetak rekor baru. Tak hanya itu, mata uang kripto yakni bitcoin melonjak di atas US$ 93.000 pada hari Rabu, di tengah ekspektasi bahwa Trump akan memenuhi janji-janjinya untuk sektor tersebut.
Minggu ini, data ekonomi penting lainnya akan dirilis. Termasuk indeks harga produsen dan angka penjualan ritel yang dijadwalkan keluar pada hari Kamis dan Jumat.