IHSG Menguat 0,77% Dipicu Sentimen Global hingga Kinerja Neraca Pembayaran RI
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup naik 0,77% ke level 7.195 pada Jumat (22/11). Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan ada beberapa hal yang mempengaruhi kenaikan IHSG.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia atau BI merilis laporan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2024, yang menunjukkan perbaikan signifikan dan mendukung ketahanan eksternal.
NPI pada triwulan III 2024 mencatat surplus sebesar US$ 5,9 miliar, setelah sebelumnya mengalami defisit sebesar US$ 0,6 miliar pada triwulan II 2024.
Pilarmas Sekuritas turut mengatakan jika jelang akhir pekan ini, bursa regional Asia menguat seiring tren kenaikan bursa saham utama di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi setelah pasar merespons laporan mengenai klaim pengangguran AS (Initial Jobless Claims) yang turun dari 219 ribu menjadi 213 ribu.
Data tersebut memberikan bukti lebih lanjut tentang kekuatan pasar tenaga kerja. Selain itu, pasar juga terus menilai prospek kebijakan moneter The Fed setelah penurunan tak terduga pada klaim pengangguran AS. Hal ini memicu spekulasi tentang laju penurunan suku bunga yang lebih lambat.
Pernyataan Presiden Fed Bank of Chicago, Austan Goolsbee, turut menambah keyakinan pasar.
"Ia menyebut bahwa suku bunga mungkin bergerak sedikit lebih rendah dan menyatakan optimisme bahwa inflasi mulai mereda menuju target," tulis Pilarmas Sekuritas, Jumat (22/11).
Pada perdagangan hari ini, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BE) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 9,87 triliun dengan volume 23,65 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.041.379 kali.
Sebanyak 279 saham menguat, saham 268 terkoreksi, dan 242 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 12.086,08 triliun.