BEI Ungkap Ada Dua Calon Emiten Mercusuar Masuk Pipeline IPO

Nur Hana Putri Nabila
5 Desember 2024, 11:15
Adaro Andalan Indonesia (AADI) IPO
Nur Hana Putri Nabila/Katadata
Ilustrasi IPO

Ringkasan

  • PT Bank Danamon Indonesia Tbk, anggota dari Mitsubishi UFJ Financial Group, telah menyalurkan pembiayaan hijau sebesar Rp 31,3 triliun hingga 2023, mencatat pertumbuhan 24% dari tahun sebelumnya, seiring dengan upaya meningkatkan portofolio sustainable financing.
  • Bank Danamon berkomitmen meningkatkan eksposur pembiayaan hijau dan menargetkan nol emisi pada 2030 dengan langkah-langkah seperti memperoleh sertifikat energi terbarukan, menghemat listrik, dan mengurangi limbah, meskipun menghadapi tantangan besar pada emisi Scope 3 dari kegiatan operasional nasabah.
  • Dalam upaya mengurangi emisi dan meningkatkan sustainability, Danamon tidak hanya fokus pada operasional internal dan nasabah tetapi juga merambah ke seluruh rantai pasok, mendorong praktik berkelanjutan di antara supplier dan nasabah sehingga menciptakan dampak lingkungan yang lebih luas.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, ada dua calon emiten mercusuar atau light house company lagi yang masuk pipeline penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyebutkan bahwa dua emiten dengan aset di atas Rp 1 triliun berasal dari sektor industri dasar dan energi. Ia menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan ini termasuk dalam kategori lighthouse, namun keputusan final akan menunggu hingga akhir periode tahun ini.

Dari pipeline yang ada, terdapat 26 perusahaan, di mana 13 di antaranya memiliki tenggat waktu penyampaian laporan keuangan tahun ini.

“Tapi kita masih menunggu teman-teman sekalian prosesnya, tapi sampai saat ini mereka masih on track, ya tentu kami nunggu nih,” kata Nyoman kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (5/12). 

Terkait jadwal pencatatan di BEI, Nyoman menjelaskan bahwa waktu pelaksanaan aksi korporasi sepenuhnya bergantung pada keputusan masing-masing perusahaan. Ia menambahkan bahwa masih ada sisa waktu, dan nantinya masih ada 13 perusahaan yang tenggat waktu laporan keuangannya akan berakhir pada periode ini.

Adapun hari ini, Kamis (5/12) lighthouse companny yakni PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) telah resmi mencatatkan sahamnya di BEI dengan perusahaan tercatat ke-40 tahun ini. Selain itu, satu perusahaan lagi yakni PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) juga akan melantai di BEI pada 10 Desember 2024 mendatang. 

Sebelumnya BEI menyebut lebih dari tiga perusahaan berstatus lighthouse company atau perusahaan berkapitalisasi pasar besar akan melaksanakan penawaran saham perdana, initial public offering (IPO) tahun ini. 

“Jadi lighthouse target kami paling gak di tahun ini itu lebih dari tiga gitu,” kata Nyoman, di Main Hall BEI, Senin (11/11).

BEI melaporkan hingga saat ini terdapat 17 calon emiten beraset jumbo yang antre untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO) sampai dengan 29 November 2024.  

Nyoman, mengatakan total terdapat 25 perusahaan dalam antrean atau pipeline pencatatan saham BEI. Klasifikasi aset perusahaan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017.  

Berdasarkan data BEI, terdapat dua perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar yang masuk dalam pipeline. Kemudian enam perusahaan dalam pipeline tergolong skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Lalu 17 perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp 250 miliar.  

"Sampai dengan 29 November 2024 telah tercatat 39 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 5,87 triliun," tulis Nyoman dalam laporannya, dikutip Selasa (3/12). 

Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:  

  • 1 perusahaan dari sektor material dasar 
  • 3 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
  • 5 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
  • 4 perusahaan dari sektor energi 
  • 3 perusahaan dari sektor finansial 
  • 2 perusahaan dari sektor kesehatan 
  • 3 perusahaan dari sektor industri 
  • 0 perusahaan dari sektor infrastruktur 
  • 3 perusahaan dari sektor properti dan real estate
  • 0 perusahaan dari sektor teknologi 
  • 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan