Airlangga Soroti Lesunya Tren IPO di 2024

Nur Hana Putri Nabila
13 Desember 2024, 15:05
Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) sekaligus Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyoroti tren IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menunjukkan penurunan signifikan.\\Data BEI mencatat hanya 40 perusahaan yang melakukan
Nur Hana Putri Nabila/Katadata
Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) sekaligus Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyoroti tren IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menunjukkan penurunan signifikan.\\Data BEI mencatat hanya 40 perusahaan yang melakukan IPO sepanjang 2024 dengan total pendanaan US$ 368 juta. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan 2023, yang mencapai 79 perusahaan IPO dengan pendanaan hingga US$ 3,6 miliar.\\Airlangga berharap tren IPO dapat kembali meningkat dan menekankan pen
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) sekaligus Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyoroti tren IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menunjukkan penurunan signifikan.

Data BEI mencatat hanya 40 perusahaan yang melakukan IPO sepanjang 2024 dengan total pendanaan US$ 368 juta. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan 2023, yang mencapai 79 perusahaan IPO dengan pendanaan hingga US$ 3,6 miliar.

Airlangga berharap tren IPO dapat kembali meningkat dan menekankan pentingnya memperkuat struktur pasar IPO domestik. Upaya ini dinilai krusial untuk mendorong aktivitas serta meningkatkan partisipasi investor di pasar modal Indonesia.

“Kami tetap berharap bahwa IPO akan terus bisa ditingkatkan dan juga diharapkan underwriter diberi kekuatan lagi karena beberapa kali kan memang kami harus mengundang investor luar dari Singapura, Hongkong, hingga,” kata Airlangga di Bursa Efek Indonesia (BEI) di  Jakarta, Jumat (13/12).

Airlangga menjelaskan bahwa keberadaan industri asuransi sangat penting untuk mendukung pembiayaan jangka panjang, yang juga dibutuhkan oleh pasar IPO. Meski bank asing belum banyak berkontribusi, ia menekankan pentingnya untuk memperkuat peran underwriter lokal agar pasar modal Indonesia bisa berkembang lebih baik.

Meski demikian, Airlangga optimistis tren IPO akan kembali meningkat di tahun 2025.

 “Kalau pemerintah selalu optimis,” ujarnya.

24 Emiten Bakal IPO di Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan hingga saat ini terdapat 24 perusahaan yang antre untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO). Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan di antara 24 perusahaan tersebut, 17 perusahaan beraset jumbo. 

Berdasarkan data BEI, merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat satu perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar yang masuk dalam pipeline. Kemudian enam perusahaan dalam pipeline tergolong skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Lalu 17 perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp 250 miliar.  

" Sampai dengan  06 December 2024 telah tercatat  40 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp 10,19 triliun," tulis Nyoman dalam laporannya, dikutip Senin (9/12). 

Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:  

  • 2 perusahaan dari sektor material dasar 
  • 3 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
  • 7 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
  • 3 perusahaan dari sektor energi 
  • 2 perusahaan dari sektor finansial 
  • 2 perusahaan dari sektor kesehatan 
  • 2 perusahaan dari sektor industri 
  • 0 perusahaan dari sektor infrastruktur 
  • 2 perusahaan dari sektor properti dan real estate
  • 0 perusahaan dari sektor teknologi 
  • 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...