BREN Kembali Salip Kapitalisasi Pasar Bank Raksasa BBCA
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) saat ini menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar atau market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Senin (6/1), nilai kapitalisasi pasar BREN melesat hingga Rp 1.324 triliun.
Perusahaan yang terafiliasi dengan orang terkaya nomor satu di Indonesia, Prajogo Pangestu, berhasil menyalip nilai kapitalisasi pasar bank raksasa PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Berdasarkan data perdagangan BEI siang ini, market cap BBCA tercatat Rp 1.201 triliun.
Tak hanya menyalip BBCA, nilai kapitalisasi pasar perusahaan Prajogo Pangestu itu juga melampaui perusahaan batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN). BREN juga menyalip kapitalisasi pasar emiten perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Berikut ini lima emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI per 6 Januari 2025 (sesi I):
No | Emiten | Kode | Market Cap |
1 | PT Barito Renewables Energy Tbk | BREN | Rp 1.324 triliun |
2 | PT Bank Central Asia Tbk | BBCA | Rp 1.201 triliun |
3 | PT Bayan Resources Tbk | BYAN | Rp 679,17 triliun |
4 | PT Bank Rakyat Indonesia Tbk | BBRI | Rp 617,66 triliun |
5 | PT Chandra Asri Pacific Tbk | TPIA | Rp 603,42 triliun |
Pada perdagangan saham sesi pertama hari ini, Senin (6/1), harga saham BREN naik 2,33% ke level Rp 9.900 per lembar saham. Sedangkan BBCA terkoreksi 1,02% ke harga Rp 9.750 per lembar.
Seperti diketahui, BBCA sudah lama menempati posisi teratas dari sisi market cap di BEI. Apabila menilik dari sisi kinerja, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp 41,1 triliun pada sembilan bulan pertama pada 2024, tumbuh 12,8% secara tahunan atau year on year (yoy). Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan laba ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
Adapun BREN per 30 September 2024 mencetak laba US$ 86,05 juta atau setara Rp 1,35 triliun, dengan asumsi kurs Rp 15.693 per dolar Amerika Serikat.
Laba perusahaan naik 1,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 84,47 juta. Melansir laporan keuangan Barito Renewables Energy, pendapatan perusahaan turun tipis 0,89% menjadi US$ 441,29 juta atau Rp 6,92 triliun hingga sembilan bulan pertama 2024 dari sebelumnya US$ 445,27 juta.
Secara rinci, pendapatan BREN berasal dari pendapatan pihak ketiga yaitu pendapatan dari kontrak penjualan listrik US$ 202,96 juta, turun dari sebelum US$ 205,46 juta. Selanjutnya, penjualan uap sebesar US$ 91,38 juta turun dari sebelum US$ 96 juta dan pendapatan sewa operasi sebesar US$ 117,18 juta.