Prajogo Pangestu Disebut Pembeli Jumbo IPO Raharja Energi (RATU)

Nur Hana Putri Nabila
7 Januari 2025, 17:11
Nama orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu santer disebut dalam rumor pasar sebagai pembeli saham mayoritas bernilai jumbo pada penawaran umum perdana saham atau IPO RATU.
Arief Kamaludin|KATADATA
Nama orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu santer disebut dalam rumor pasar sebagai pembeli saham mayoritas bernilai jumbo pada penawaran umum perdana saham atau IPO RATU.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nama orang terkaya di Indonesia Prajogo Pangestu santer disebut dalam rumor pasar sebagai pembeli saham mayoritas bernilai jumbo pada penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).

PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana perusahaan, merespons hal tersebut. CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya menyampaikan bahwa pihaknya tidak bisa mengonfirmasi hal tersebut. Ia mengatakan Sucor Sekuritas hanya bisa mengonfirmasi bahwa RATU mengalami oversubscribe lebih dari 300 kali.

“Kami hanya bisa mengkonfirmasi bahwa proses pooling sudah berjalan dengan baik dengan oversubscribe lebih dari 300 kali,” ucap Bernadus ketika dihubungi Katadata.co.id, Selasa (7/1). 

Di samping itu Erdikha Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro, membeberkan bahwa terdapat pembeli dengan memesan saham RATU dalam jumlah besar dan nilai hampir mencapai sepertiga dari total nilai emisi yang diterbitkan RATU saat IPO. Maka dari itu, ia menilai penjatahan dalam IPO RATU kemungkinan akan lebih kecil. 

Adapun dalam penawaran umum perdana atau IPO ini, RATU mematok harga penawaran sahamnya Rp 1.150 per lembar. Nilai tersebut merupakan nilai batas atas dari harga book building di rentang Rp 900 - Rp 1.150. Emiten energi itu dijadwalkan untuk melantai di BEI pada 8 Januari 2025. 

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, Raharja Energi Cepu akan melepas maksimal 543,01 juta lembar saham atau sebanyak 20% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar Rp 405,90 miliar. 

“Terus juga kalau saya lihat saya ngobrol sama beberapa pelaku pasar yang ada, ada buyer yang sudah siap beli dengan jumlah besar,” kata Hendri ketika ditemui wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (6/1). 

Di samping itu, Hendri juga menyebut bahwa IPO RATU cukup menarik. Ia juga mengakui saham RATU berpeluang akan menembus harga tertinggi atau auto reject atas (ARA) saat IPO. Ia juga menyayangkan apabila penjatahan saham RATU terbatas, ada kemungkinan investor ritel akan menahan atau hold saham anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) itu.

Tak hanya itu, Hendri menyampaikan bahwa ia belum mendalami secara detail fundamental bisnis RATU. Namun, dengan penjatahan IPO yang diperkirakan kecil, ia menilai investor sulit untuk mendapatkan keuntungan dari IPO RATU. 

“Kalau misalnya mau cari cuan disitu juga susah ya, cuma kalau mau cumi-cumi sih apalah itu istilah marketnya atau cuma hiburan aja ya menarik,” tambahnya. 

Ada Menantu Megawati dan Arsjad Rasjid di Balik IPO RATU

Di jajaran pemegang saham, perusahaan energi ini terdapat sejumlah nama pengusaha kawakan, seperti Happy Hapsoro yang merupakan menantu Megawati Soekarnoputri dan Bos PT Indika Energy Tbk (INDY) Arsjad Rasjid.  

Berdasarkan prospektus perusahaan, RATU merupakan anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan kepemilikan 99,99%. Sisanya, sebanyak 0,004% saham digenggam oleh PT Rukun Prima Sarana milik RAJA dan Djauhar Maulidi. 

RAJA merupakan emiten milik menantu Megawati, yakni Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro, yang menjadi pemegang saham pengendali di RAJA. Happy Hapsoro merupakan suami Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sekaligus Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani. Puan merupakan putri dari Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.   

Saat ini RAJA dipimpin oleh Djauhar Maulidi sebagai sebagai Direktur Utama sedangkan Arsjad Rasjid menempati posisi Komisaris.  

Berdasarkan komposisi pemegang saham, Sentosa Bersama Mitra menggenggam saham RAJA sebesar 1,48 miliar saham atau 35,23%, Hapsoro menggenggam 1,20 miliar atau 28,51%, PT Basis Utama Prima 503,17 juta atau 11,90%, dan masyaraiat menggenggam 1,02 miliar atau 24,36%. 

Arsjad ikut memiliki RATU secara tidak langsung melalui Basis Utama Prima. Ia menjadi pemilik 0,1% saham RAJA. Sedangkan 99,99% saham Basis Utama Prima adalah milik Hapsoro.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...