Kenaikan Imbal Hasil Treasury dan Data Ekonomi AS Bikin Wall Street Anjlok

Nur Hana Putri Nabila
8 Januari 2025, 06:22
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan saham hari Selasa (7/1).
NYSE
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan saham hari Selasa (7/1).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan Selasa (7/1), dipicu oleh data ekonomi AS yang kuat yang menimbulkan kekhawatiran terkait kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve pada akhir tahun. Kondisi ini juga menyebabkan imbalan hasil Treasury melonjak. Selain itu, kejatuhan saham-saham utama teknologi turut menambah tekanan pada pasar, memperburuk penurunan.

S&P 500 tergelincir 1,11% dan ditutup di 5.909,03 dan Dow Jones Industrial Average kehilangan 178,20 poin atau 0,42%, berakhir di 42.528,36. Lalu Nasdaq Composite juga merosot 1,89% menjadi 19.489,68. Sebelumnya, indeks-indeks utama sempat diperdagangkan lebih tinggi sebelum akhirnya ditutup merosot.

Selain itu, data dari Institute for Supply Management (ISM) yang dirilis pada Selasa menunjukkan bahwa sektor jasa AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada bulan Desember. Lalu imbal hasil obligasi naik setelah data tersebut dirilis, melanjutkan tren kenaikan yang didorong oleh spekulasi bahwa kebijakan tarif pemerintahan baru bisa memicu inflasi. Kenaikan ini juga memperkuat kekhawatiran pasar terhadap potensi inflasi yang lebih tinggi.

Imbal hasil obligasi 10 tahun terakhir naik lebih dari 7 basis poin menjadi 4,693% dan sempat mencapai level tertinggi intraday di 4,699%, tertinggi sejak April.

"Penyesuaian ekspektasi terhadap inflasi dan suku bunga The Fed membuat pasar saham turun sedikit setelah sebelumnya sempat optimis," kata Tom Hainlin, Pakar Strategi Investasi Senior di U.S. Bank Asset Management Group, dikutip Rabu (8/1).

Namun, Hainlin menilai bahwa angka ISM menunjukkan kekuatan pasar konsumen dan tenaga kerja, yang menurutnya mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan mendukung kenaikan pendapatan perusahaan. 

Seiring dengan hal itu, para investor juga mengambil keuntungan dari saham-saham perusahaan teknologi dan semikonduktor besar. Hal itu setelahh S&P 500 dan Nasdaq, yang sangat dipengaruhi oleh sektor teknologi, mencatatkan kenaikan berturut-turut.

Kemudian Nvidia turun 6,2% setelah sebelumnya mencapai level tertinggi. Perusahaan ini meluncurkan chip baru untuk PC desktop dan laptop pada hari Senin, yang menggunakan arsitektur Blackwell yang sama. 

Tesla anjlok hingga 4% setelah Bank of America menurunkan peringkat produsen mobil listrik, hal ini mengingat valuasinya yang tinggi dan risiko terkait strategi perusahaan. Meta Platforms merosot hampir 2%, sementara Apple dan Microsoft masing-masing turun lebih dari 1%.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...