IHSG Meninggalkan Level 7.000 Imbas Sentimen Aliran Modal Keluar Asing
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah 0,86% ke level 6.956 meninggalkan level 7.000 pada Selasa (14/1). Pilarmas Sekuritas menyampaikan volatilitas pasar keuangan dan juga capital outflow atau dana keluar investor asing masih memberikan dampak pada investasi di asset berisiko.
Pasar dibayangi kondisi ketidakpastian global akibat ancaman inflasi yang belum mereda, ketegangan geopolitik, serta antisipasi menjelang inaugurasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada 20 Januari 2025.
"Outflow investor asing masih menjadi sentimen bagi pergerakan indeks IHSG, berdasarkan data kemarin net sell asing di pasar regular sebesar Rp 407,78 miliar," tulis Pilarmas Sekuritas dalam risetnya, Selasa (14/1).
Pada perdagangan hari ini, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 10,02 triliun dengan volume 16,41 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.328.204 kali.
Sebanyak 294 saham menguat, saham 298 terkoreksi, dan 210 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 12.216,72 triliun.
Saham top losers:
- PT Bank Mega Tbk (MEGA)
- PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (ERAA)
- PT Hillcon Tbk (HILL)
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)
Saham top gainers:
- PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)
- PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)