Setelah Merdeka Battery, Emiten Sandiaga Uno Targetkan Empat Anak Usaha IPO

Ringkasan
- Emiten Saratoga Investama Sedaya (SRTG) berencana melakukan IPO untuk empat anak usahanya: MGM Bosco Logistics, Surya Energi, ZAP Clinic, dan RS Brawijaya.
- Keempat perusahaan ini memiliki posisi kuat di sektor masing-masing, seperti logistik, energi surya, perawatan kulit, dan perawatan kesehatan.
- Sejumlah anak usaha Saratoga yang telah melantai di BEI antara lain Merdeka Battery Materials, Adaro Energy, Merdeka Copper Gold, Tower Bersama Infrastructure, dan Samator Indo Gas.

Emiten afiliasi Sandiaga Salahuddin Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menargetkan empat anak usahanya bisa mencatatkan sahamnya melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Investasi Saratoga Investama Sedaya, Devin Wirawan, mengatakan Saratoga masih memiliki sejumlah perusahaan privat, termasuk empat perusahaan yang diharapkan akan melantai di BEI. Keempat anak usaha yang akan didorong untuk IPO adalah MGM Bosco Logistics, Surya Energi, ZAP Clinic, dan RS Brawijaya.
Ia mengatakan, keempat perusahaan tersebut memiliki posisi yang kuat di sektor masing-masing. MGM Bosco Logistics, misalnya, salah satu perusahaan logistik terbesar di Indonesia. Devin juga mengatakan Surya Energy merupakan salah satu perusahaan energi surya terkemuka di Indonesia.
“Kemudian ZAP, ini juga merupakan perusahaan skincare clinic terbesar di Indonesia dan saat ini sudah memiliki lebih dari 120 klinik," kata Devin di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/1).
Lebih lanjut, ia juga berharap Rumah Sakit Brawijaya atau Brawijaya Healthcare Group bisa melantai di BEI. Saratoga resmi mengakuisisi saham mayoritas RS Brawijaya pada kuartal pertama tahun 2024 lalu, sebagai bagian dari strategi diversifikasi portofolio yang dijalankan perusahaan investasi itu. Saat ini Brawijaya mengoperasikan lima rumah sakit dan dua klinik, dengan target membangun dua rumah sakit baru setiap tahunnya.
Devin menjelaskan sebelum perusahaan-perusahaan tersebut go public, Saratoga melakukan investasi awal, yang kemudian mendorong pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Selain itu, ia mengatakan Saratoga memiliki lebih dari 20 perusahaan dalam portofolionya, yang sebagian besar sudah melantai di bursa.
"Kami merasa mereka sudah memiliki size yang cukup untuk IPO di BEI," tambah Devin.
Beberapa anak usaha Saratoga yang telah melantai di BEI, yaitu PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Samator Indo Gas Tbk (AGII).
Saat ini, total kapitalisasi pasar dari perusahaan-perusahaan publik dalam portofolio Saratoga mencapai sekitar Rp 380 triliun. Selama enam tahun terakhir, kata Devin, Saratoga berhasil meningkatkan nilai aset bersih (NAV) dari Rp 18 triliun menjadi Rp 56 triliun atau hampir tiga kali lipat.
“Pertumbuhan ini masih didominasi oleh pertumbuhan perusahaan-perusahaan kami yang sudah menjadi perusahaanterbuka," ujar Devin.
Sebelumnya, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), yang merupakan cucu usaha Saratoga, telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 April 2023 lalu. MBMA adalah anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), di mana Saratoga memiliki 19,40% saham.