Jejak Dividen ITMG Saat Catatkan Laba Rp 5.349 per Saham, Bagaimana Prospeknya?

Nur Hana Putri Nabila
28 Februari 2025, 09:20
ITMG
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (27/7/2023).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) merupakan salah satu emiten batu bara di Indonesia dikenal sebagai perusahaan yang rajin membagikan dividen dengan payout ratio yang cukup besar. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun menempatkan ITMG dalam daftar  saham pembagi dividen tinggi atau Indeks High Dividend 20 (IDXHIDIV20) yang berlaku hingga 3 Februari 2026.  

Dalam daftar terbaru ini, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) masuk ke dalam jajaran yang rajin membagikan dividen. Indeks high dividen yakni berisi 20 saham yang dikenal memberikan dividen tinggi dan likuid di pasar modal Indonesia.

Merujuk laporan kinerja keuangan tahun buku 2024, peluang Indo Tambang Raya untuk membagi dividen terbuka lebar seiring dengan kinerja keuangan yang positif. Meski mengalami penurunan, ITMG tetap mencatatkan laba bersih sebesar US$ 374,11 juta atau setara Rp 6,12 triliun sepanjang 2024. 

Manajemen Indo Tambangraya dalam penjelasan resmi mengatakan perseroan telah memperkuat bisnis pertambangan melalui peningkatan produksi tahunan FY24 melalui dua tambang baru. Tambang baru ini  mulai berproduksi pada tahun 2024, yaitu PT Graha Panca Karsa (GPK) dan PT Tepian Indah Sukses (TIS). 

"Perusahaan mempertahankan neraca yang sehat dengan total aset meningkat sebesar 10% year-on-year dan kas tetap kuat di $990 juta pada FY24 sedangkan total liabilitas meningkat sebesar 18% year-on-year," ujar manajemen dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (28/2). 

Riwayat Dividen ITMG

ITMG dikenal sebagai salah satu perusahaan yang konsisten membagikan dividen dengan payout ratio yang besar. Meskipun laba menurun, tradisi ITMG dalam membagikan dividen masih tetap menarik bagi investor. 

Dalam dua tahun terakhir, perusahaan tetap berkomitmen memberikan imbal hasil yang kompetitif bagi pemegang saham. Berdasarkan data RTI Business, laba per saham atau Earnings Per Share (EPS) ITMG mengalami penurunan sepanjang 2024. 

Pada kuartal pertama 2024, EPS tercatat sebesar Rp 865, lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai Rp 2.421. Pelemahan berlanjut di kuartal kedua dengan EPS sebesar Rp 1.007 turun dari Rp 1.652 pada 2023.

Namun, pada kuartal ketiga 2024, ITMG mencatat kenaikan EPS menjadi Rp 1.786, lebih tinggi dibandingkan Rp 1.487 pada kuartal ketiga 2023. Secara tahunan, EPS ITMG berada di angka Rp 5.349 pada 2024, lebih rendah dibandingkan Rp 6.836 pada 2023 dan jauh dari Rp 16.559 pada 2022.

Meski mengalami penurunan laba per saham, ITMG konsisten membagikan dividen. Merujuk laporan keuangan perusahaan merujuk keputusan direksi tertanggal 26 Agustus 2024, perusahaan mengumumkan dividen interim untuk laba bersih pada semester pertama tahun 2024 sebesar US$90.048 atau setara Rp 1.228. Dividen interim ini telah dibayarkan pada 25 September 2024.

Sebelumnya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RPUST)  28 Maret 2024, perusahaan mengumumkan total dividen final sebesar US$ 325.215 untuk tahun 2023. Dari pembagian dividen tersebut per lembar saham mendapatkan Rp 1.717 pada 25 April 2024 dan Rp 2.660 dibagikan sebagai dividen interim pada 22 September 2023. 

Prospek ITMG di Tengah Tantangan Harga Batu Bara 

Lesunya harga batu bara menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja ITMG. Harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak Maret 2025 turun 0,69% ke level US$ 101,40 per metrik ton pada perdagangan Rabu (26/2). 

Sepanjang sepekan terakhir, harga tertinggi tercatat di US$ 103,50, tetapi mengalami penurunan 1,06% sejak 19 Februari 2025. Dalam satu bulan terakhir, harga batu bara sempat mencapai US$ 118,50 pada 31 Januari 2025, tetapi turun hingga 13,55% sejak 24 Januari 2025. 

Tekanan semakin besar dalam tiga bulan terakhir, dengan harga merosot 27,58% dari level tertinggi US$ 140,80 pada akhir November 2024. Jika ditarik lebih jauh, dalam enam bulan terakhir, harga batu bara sudah turun 33,12% dari puncaknya di US$ 156,20 pada Oktober 2024. Sejak awal tahun (year-to-date), harga telah melemah 19,37% dari level tertinggi US$ 126,55 pada 2 Januari 2025.

Dengan penurunan harga batu bara yang cukup signifikan, prospek ITMG ke depan masih menghadapi tantangan. Namun, sebagai emiten dengan fundamental kuat dan tradisi dividen tinggi, ITMG tetap menjadi pilihan menarik bagi investor yang mengincar imbal hasil dari dividen.

Di bidang penambangan, ITMG memproduksi batubara termal dengan berbagai kualitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai negara. Pada sektor jasa energi, ITMG memaksimalkan rantai nilai industri dan turut serta dalam jasa terkait sektor energi, di antaranya dalam bidang kontraktor dan penjualan batubara.

"ITM terus mengembangkan portofolio bisnisnya pada sektor energi terbarukan dan terus melakukan inovasi untuk menciptakan operasional bisnis yang lebih bertanggung jawab," tulis manajemen. 

Selain itu, strategi perusahaan dalam menjaga efisiensi operasional dan diversifikasi pasar ekspor dapat menjadi faktor penopang kinerja di tengah ketidakpastian harga komoditas. Investor pun perlu mencermati kebijakan dividen ITMG tahun ini, mengingat perusahaan tetap memiliki potensi memberikan dividen menarik meski laba menurun.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...