Emiten Happy Hapsoro Rukun Raharja (RAJA) Lepas 126,5 Juta Saham RATU, Ada Apa?


Emiten milik Happy Hapsoro, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), melepas kepemilikan sebagian kepemilikan saham di anak usaha PT Raharja Energi Cepu (RATU). Kedua emiten milik suami Puan Maharani ini bergerak di bidang energi.
Sekretaris Perusahaan Rukun Raharja, Yuni Pattinasarani, menyebutkan bahwa jumlah tersebut setara dengan 4,66% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh di RATU. Transaksi berlangsung di Bursa Efek Indonesia pada 5 Maret 2025.
“RAJA melepaskan sebanyak 126,52 juta saham yang dimiliki oleh perseroan,” tulis Yuni dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/3).
Yuni menambahkan bahwa pelepasan saham ini tidak berdampak pada kendali perseroan atas RATU. Perseroan tetap menjadi Pemegang Saham Utama dengan kepemilikan sebesar 75,34%.
Di sisi lain, meski tidak menjelaskan alasan pelepasan saham, namun pada 2024 manajemen RAJA menjelaskan akan melakukan divestasi saham di RATU sebagai bagian dari rencana strategis. Divestasi ini sudah diawali dengan mengantarkan Raharja Energi Cepu melantai di Bursa Efek Indonesia melalui initial public offering atau IPO.
Berdasarkan RTI Bussiness, sebelum RAJA melepas saham RATU, RAJA menggenggam 79,99% atau 2,17 miliar saham RATU. Di samping itu berdasarkan perdagangan sahamnya pada Rabu (5/3), saham RATU terpantau menguat 2,14% ke level Rp 5.975 per lembar saham.
Dalam seminggu terakhir, saham RATU terperosok 17,01% dalam seminggu terakhir. Bila ditarik waktu lebih panjang, saham emiten yang baru IPO 2024 ini longsor 35,05% dalam sebulan terakhir.
Kinerja Keuangan Rukun Raharja
Emiten sektor minyak dan gas atau migas PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan pendapatan US$ 189,66 juta atau Rp 3,06 triliun (kurs: 16.146 per dolar AS) hingga September 2024. Pendapatan perusahaan itu meningkat 37,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$ 137,52 juta atau Rp 2,22 triliun.
Direktur Utama Rukun Raharja, Djauhar Maulidi, mengatakan pencapaian ini didukung oleh kenaikan volume penjualan gas dan besarnya kontribusi dari transmisi gas melalui jaringan pipa Perawang di Riau. Investasi strategis RAJA di Blok Jabung juga mendongkrak signifikan pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Djauhar menyebut kinerja positif tersebut tercermin dari kenaikan laba bersih perusahaan sebesar 10% secara tahunan (year-on-year) mencapai US$ 22,1 juta hingga kuartal ketiga 2024. Hingga kuartal ketiga 2024, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk RAJA mencapai US$ 19,36 juta atau senilai Rp 312,79 miliar.
“(Kenaikan laba bersih) didukung oleh upaya efisiensi operasional dan pengelolaan biaya yang optimal,” tulis Djauhar dalam keterangan resminya, Senin (30/12).
Sebelumnya pada 2024, Rukun Raharja mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar US$ 110 juta atau Rp 1,77 triliun pada tahun 2024. Hingga akhir kuartal ketiga 2024, realisasi capex tercatat sebesar US$ 7 juta atau Rp 113,01 miliar atau sekitar 7% dari total alokasi.
Ia mengatakan penyerapan Capex yang relatif rendah ini sejalan dengan strategi perusahaan. Demi mendukung struktur permodalan dan mendanai ekspansi bisnis, Rukun Raharja pada 2024 juga melakukan divestasi saham anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu (RATU), melalui penawaran umum perdana (IPO).
Perusahaan selanjutnya mengalokasikan dana hasil IPO dan sisa belanja modal untuk mendukung proyek-proyek strategis yang tengah berjalan. Proyek ini termasuk penyelesaian Proyek Pembangunan Pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda dan Pembangunan Fasilitas Kompresor Gas di Sulawesi Selatan.