OJK Segera Umumkan Kebijakan Baru Sikapi Penurunan IHSG hingga 6%

Ringkasan
- OJK akan mengumumkan kebijakan untuk memitigasi penurunan IHSG yang mencapai 6%. Kebijakan tersebut akan diumumkan esok harinya pukul 10.00 WIB.
- Penurunan IHSG dipicu oleh investor yang wait and see, aksi jual investor asing, dan sentimen negatif global. BEI sempat memberlakukan *trading haltuntuk menjaga stabilitas pasar.
- DPR RI memberikan dukungan penuh kepada OJK dan BEI terkait situasi pasar modal. Kunjungan DPR ke Gedung BEI merupakan bentuk dukungan tersebut.

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK akan mengumumkan sejumlah kebijakan sebagai langkah mitigasi di tengah lemahnya Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG sampai dengan 6%.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadu mengatakan kebijakan akan diumumkan esok hari sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kami memiliki beberapa policy, InsyaAllah besok kita akan lakukan policy yang akan kita lakukan. Besok pagi jam 10.00 WIB," ujar Inarno di Gedung BEI, Jakarta (18/3).
Sebelumnya IHSG rontok 6,12% atau sebanyak 395,87 poin ke level 6.076 pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (18/3). IHSG bahkan sempat menyentuh level 6.011 meski hanya berlangsung sebentar.
Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan memberlakukan penghentian sementara perdagangan saham atau trading halt pada pukul 11:19 WIB. Adapun trading halt merupakan langkah mitigasi untuk menjaga stabilitas pasar di tengah tekanan jual yang signifikan.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menyampaikan penghentian sementara ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tentang Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan dalam Kondisi Darurat. Trading hal pertama berlaku selama 30 menit.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia atau BEI Iman Rachman menyoroti terperosoknya IHSG sebab investor yang sedang wait and see hingga adanya penjualan oleh investor asing. Selain itu, kata Iman, penurunan IHSG juga disebabkan oleh sentimen negatif global seperti kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Update kebijakan Donald Trump kalau fundamental perusahaan semuanya bagus nggak ada isu. Yang terjadi itu persepsi mengenai kondisi bursa efek kita," kata Inarno di Bursa Efek Indonesia, Selasa (17/3).
Pada kesempatan yang sama Ketua Komisi XI DPR Muhamad Misbakhun mengatakan DPR memberi dukungan penuh kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) Terkait situasi saat ini.
"Ini dalam rangka meyakinkan pasar bahwa mereka di backup negara. Kita hadir ini untuk memberikan support," kata Misbakhun.
Adapun Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad ditemani Ketua Komisi XI DPR Muhamad Misbakhun dan anggota DPR lainnya melakukan kunjungan ke Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/03) siang. Setibanya di BEI Misbakhun menyampaikan kunjungan itu sebagai bentuk dukungan DPR RI terhadap BEI dan pasar modal Indonesia.
Dalam kunjungan ini, para pimpinan DPR RI disambut oleh Ketua Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI Iman Rachman, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, serta jajaran pimpinan BEI lainnya.
L