IHSG Terpuruk di Tengah Menghijaunya Bursa Saham Asia

Ringkasan
- IHSG anjlok 9,19% ke level 5.912 hingga perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) selama 30 menit. Pembekuan sementara perdagangan dilakukan pukul 09:00:00 waktu JATS karena penurunan IHSG mencapai 8%.
- Nilai transaksi saham pagi itu mencapai Rp 1,92 triliun dengan mayoritas saham terkoreksi. Kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 10.219 triliun.
- Anjloknya IHSG berbanding terbalik dengan penguatan bursa saham di negara Asia lainnya seperti Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, dan Malaysia. Hal ini terjadi setelah bursa saham Asia sebelumnya terpuruk akibat ancaman Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor terhadap Cina.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG anjlok 9,19% ke level 5.912 hingga Bursa Efek Indonesia terpaksa menghentikan sementara perdagangan atau trading halt selama 30 menit. IHSG terperosok usai libur Lebaran di tengah menghijaunya bursa saham Asia.
BEI menjelaskan, tindakan pembekuan sementara perdagangan berlaku pada pukul 09:00:00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 09:30:00 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.
"Tindakan ini dilakukan karena terdapat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 8%," demikian pernyataan resmi BEI, Selasa (8/4).
Data perdagangan BEI menunjukkan, nilai transaksi saham pagi ini hanya mencapai Rp 1,92 triliun dengan volume 1,59 miliar saham dan frekuensi sebanyak 64.620 kali. Sebanyak 9 saham menguat, 552 saham terkoreksi, dan 65 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG hari ini mencapai Rp 10.219 triliun.
IHSG terperosok di tengah menghijaunya bursa saham Asia. Berdasarkan pantauan Katadata.co.id hingga pukul 09.20 WIB, sejumlah bursa saham utama negara-negara Asia justru menguat usai rontok dalam beberapa hari terakhir.
Indeks Nikkei225 di Jepang melesat 6,41%, Hang Seng di Hong Kong naik 2,33%, Kospi di Korea Selatan naik 1,77%, Shanghai Composite Index naik 0,34%, dan KLSE di Malaysia naik 0,39%. Di sisi lain, STI Index di Singapura turun 1,83% dan indeks saham Vietnam Ho Chi Minh turun 4,89%.
Bursa saham Asia menghijau setelah terpuruk pada hari sebelumnya. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (7/4) mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50% terhadap Cina jika Beijing tidak mencabut rencana untuk menaikkan tarif impor terhadap produk AS sebesar 34% sebagai balasan.