BEI Ungkap Rencana IPO 32 Emiten Beraset Jumbo, Begini Bocorannya

Nur Hana Putri Nabila
11 April 2025, 15:16
Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)
vecteezy.com/ecaterina tolicova
Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Ringkasan

  • Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Qatar untuk mempererat hubungan bilateral, khususnya kerja sama strategis lintas sektor. Pertemuan dengan Emir Qatar di Istana Amiri Diwan meliputi upacara kenegaraan dan pertemuan bilateral.
  • Presiden Prabowo dan Emir Qatar membahas isu strategis dan menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU). Pertemuan diakhiri dengan jamuan santap siang kenegaraan.
  • Qatar berkomitmen membangun enam juta rumah di Indonesia, meningkat dari rencana awal satu juta rumah. MoU awal untuk satu juta rumah telah ditandatangani dan disaksikan oleh Presiden Prabowo.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan hingga saat ini terdapat 32 calon emiten beraset jumbo yang antre untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO).

Di samping itu Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan total sebanyak 32 perusahaan masuk ke dalam antrean atau pipeline pencatatan saham BEI. Klasifikasi aset perusahaan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017.  

Berdasarkan data BEI, terdapat tiga perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar yang masuk dalam pipeline. Kemudian 17 perusahaan dalam pipeline tergolong skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Lalu 12 perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp 250 miliar.   

"Sampai dengan 10 April 2025 telah tercatat 11 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 5,92 Triliun.," tulis Nyoman dalam laporannya, Jumat (11/4). 

Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:  

  • 1 perusahaan dari sektor material dasar 
  • 4 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
  • 7 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
  • 3 perusahaan dari sektor energi 
  • 3 perusahaan dari sektor finansial 
  • 5 perusahaan dari sektor kesehatan 
  • 4 perusahaan dari sektor industri 
  • 1 perusahaan dari sektor infrastruktur 
  • 0 perusahaan dari sektor properti dan real estate
  • 1 perusahaan dari sektor teknologi 
  • 3 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Pipeline Rights Issue

Di samping itu, Nyoman juga membeberkan bahwa hingga 10 April 2025 terdapat 2 perusahaan yang telah menerbitkan rights issue, dengan total Rp 0,47 triliun. Ia menyebut masih terdapat empat  perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI. Berikut sektornya:

  • 3  perusahaan dari sektor material dasar 
  • 0 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
  • 0 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
  • 0 perusahaan dari sektor energi 
  • 0 perusahaan dari sektor finansial 
  • 1 perusahaan dari sektor kesehatan 
  • 0 perusahaan dari sektor industri 
  • 0 perusahaan dari sektor infrastruktur 
  • 0 perusahaan dari sektor properti dan real estate
  • 0 perusahaan dari sektor teknologi 
  • 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...