Danantara Siapkan 3 Skema, Dorong Dana Pensiun Makin Aktif di Pasar Modal

Image title
25 April 2025, 07:53
Logo baru kantor Daya Anagata Nusantara, Danantara, Senin (24/2)
Katadata / Patricia Yasinta Abigail
Logo baru kantor Daya Anagata Nusantara, Danantara, Senin (24/2)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara mendorong industri Dana Pensiun lebih aktif berinvestasi di pasar modal Tanah Air. Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir mengatakan optimalisasi pengelolaan dana pensiun di pasar modal ikut turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi. 

Menurut Pandu, keterlibatan industri dana pensiun akan membantu memperkuat kinerja pasar modal sehingga lebih berdaya tahan. Saat ini, rasio kedalaman pasar Indonesia (nilai rata-rata transaksi dibandingkan kapitalisasi pasar) hanya sekitar 0,2%, terendah dibandingkan Thailand, Malaysia, Singapura, hingga Jepang. Angka ini sempat naik tipis pada 2021–2022, namun belum cukup signifikan untuk meningkatkan ketahanan pasar.

Pandu menjelaskan, kunci untuk memperbaiki kedalaman pasar adalah memperkuat peran investor domestik baik ritel maupun institusional. Data per Februari 2024 menunjukkan bahwa porsi kepemilikan investor domestik di pasar modal baru mencapai 18 %. Angka ini masih terlalu kecil untuk mengurangi ketergantungan terhadap arus modal asing.

Pandu menyampaikan bahwa volume perdagangan harian di pasar modal Indonesia saat ini masih tertinggal jauh dibanding negara-negara lain. Jika Indonesia hanya mencatat 10-12 juta transaksi per hari, India telah mencapai 250 juta transaksi per hari. Namun ia optimistis kondisi ini akan berubah seiring dengan makin aktifnya investor domestik di pasar modal. 

"Dalam 10-12 minggu terakhir, kita melihat perkembangan positif di ekosistem pasar modal Indonesia. Investor domestik juga makin aktif," ujar Pandu.

Strategi selanjutnya dituangkan pandu dalam tiga usulan skema kolaborasi antara industri dana pensiun dan Danantara. Skema pertama adalah upaya menghadirkan produk investasi terkait pensiun yang mampu menggabungkan tujuan jangka panjang dana pensiun dengan aset pembangunan nasional berkualitas tinggi. Harapannya, dana pensiun bisa lebih produktif sekaligus mendukung pembangunan negara.

Pada skema kedua, Pandu mengatakan Danantara akan menyiapkan opsi dana bersama untuk investasi strategis seperti infrastruktur berkelanjutan dan pendanaan hijau. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko pembiayaan iklim serta membantu pencapaian target-target ESG.

Terakhir adalah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) untuk memperkirakan risiko makro, tren demografi, dan dampak inflasi terhadap kinerja dana pensiun. Ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan dan kinerja portofolio jangka panjang.

Dukungan terhadap inisiatif ini juga datang dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Iwan Pasila menyatakan optimisme bahwa rasio aset dana pensiun terhadap PDB Indonesia akan mencapai 8 % pada akhir tahun 2025. Rasio ini, melampaui Jerman yang saat ini di angka 6,47 %.

Dalam agenda yang sama, Iwan mengungkapkan bahwa per februari 2025, rasio aset dana pensiun Indonesia sudah mencapai 6,89 %. Nilai itu setara dengan Rp 1.511 triliun. "Angka ini memang masih jauh dibanding Singapura yang rasio dana pensiunnya sudah 83,44 % terhadap PDB, tapi tren kita menunjukkan peningkatan positif," kata Iwan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan