Waspadai Daya Beli Melemah, Astra International (ASII) Turunkan Belanja Modal

Nur Hana Putri Nabila
9 Mei 2025, 06:15
Ilustrasi Astra International
Katadata/Fauza Syahputra
Ilustrasi Astra International
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Astra International Tbk (ASII) menggelontorkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 28 triliun. Angka tersebut turun 12,5% dari total anggaran belanja modal Astra sebesar Rp 37 triliun sepanjang 2024.

Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto, mengatakan Astra International lebih waspada dalam mengguyurkan belanja modal. Nominal anggaran tersebut bisa turun lagi ke Rp 25 triliun.

Ia menilai perusahaan tengah menyesuaikan dengan situasi yang tengah terjadi. Di antaranya melemahnya daya beli masyarakat hingga situasi perekonomian global yang juga kurang baik.

“Jadi bisa saja akan turun bahkan hari ini kami perkirakan setahun akan menjadi Rp 25 triliun, tapi bisa juga turun menjadi di bawah Rp 25 triliun,” kata Djony dalam konferensi pers Astra International di Menara Astra, Jakarta, Kamis (8/5).

Lebih lanjut, Djony mengatakan hingga tiga bulan pertama 2025, belanja modal ASII yang sudah terealisasi mencapai Rp 4,5 triliun. Meski begitu, ia mengakui dengan situasi yang terus berubah secara dinamis, perusahaan tetap harus mengelola pengeluaran capex dengan penuh kehati-hatian.

Terkait sektor mana saja yang menjadi fokus belanja modal, Djony menjelaskan Astra akan memprioritaskan investasi pada sektor-sektor yang memang menjadi bisnis inti perusahaan. Beberapa sektor utama itu adalah otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur, serta properti. Menurutnya, sektor-sektor tersebut selama ini mampu memberikan profit yang lebih stabil, meskipun kondisi produksi sedang tidak optimal.

“Ini akan menjadi perhatian kami bagaimana kami melakukan optimalisasi seluruh bisnis inti Astra,” ujarnya.

Seiring dengan turunnya angka belanja modal ASII, kinerja perusahaan juga terpantau turun hingga kuartal pertama 2025. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) bergerak landai di sepanjang Januari–Maret 2025. Secara konsolidasi, ASII mencatatkan laba turun sebesar 7%, menjadi Rp 6,9 triliun dari sebelumnya Rp 7,4 triliun dihitung secara year on year (yoy) per 31 Maret.

Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan pelemahan ini terjadi imbas dari harga batu bara yang mengalami penurunan dari level tertinggi sebelumnya. Sementara itu, pendapatan konsolidasian grup tumbuh tipis 3% menjadi Rp 83,4 triliun dari sebelumnya Rp 81,2 triliun pada 31 Maret 2024.

Merujuk laporan keuangan perusahaan, kas bersih grup di luar anak usaha di bidang jasa keuangan melonjak signifikan menjadi Rp 16,1 triliun. Kenaikan ini dua kali lipat lebih tinggi dari posisi Rp 8 triliun pada akhir Desember 2024.

“Didukung oleh neraca keuangan yang kuat, portofolio Grup yang terdiversifikasi berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan jangka panjang,” kata Djony dengan optimis seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (5/5).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...