Berita ASII Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Kepala Danantara Muliaman Hadad tercatat masih menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Astra International Tbk (ASII). Bagaimana kinerja sahamnya?

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan terkoreksi pada perdagangan Selasa (22/10).

IHSG diperkirakan kembali fluktuatif di Jumat (4/10). Pasar mencermati ketegangan timur tengah dan dampaknya pada harga minyak.

Nilai dividen interim Astra International ini setara Rp 98 per saham.

Pergerakan IHSG akan dipengaruhi libur panjang bursa saham Cina dan lonjakan harga minyak.

Mirae Asset Sekuritas memprediksi PT Astra International Tbk (ASII) masih menjadi pemimpin pasar sektor otomotif hingga akhir tahun ini.

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menjadi incaran utama investor asing untuk dilepas selama periode 9 hingga 13 September 2024.

IHSG diprediksi melemah terpengaruh oleh rilis data PMI industri AS dan prospek ketenagakerjaan. Sehingga, analis merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dikoleksi oleh investor.

Saham Astra International mengalami kenaikan, dengan prediksi pendapatan yang membaik di semester kedua 2024 berkat stabilisasi sektor otomotif dan pertumbuhan jasa keuangan.

Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatannya dan menguji level resistance di 7.600 pada perdagangan sesi kedua hari ini.

Stockbit Sekuritas menilai periode terburuk penjualan mobil domestik sudah berlalu, hal ini menjadi katalis bagi saham PT Astra International Tbk (ASII).

Investor asing tercatat memborong saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 999,6 miliar sepanjang pekan ini.

IHSG diprediksi akan bergerak fluktuatif, dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keputusan Bank of Japan menaikkan suku bunga acuan dan kontraksi sektor manufaktur Cina.

Tujuh sektor saham menguat dan menjadi pendorong laju IHSG.

PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 15,85 triliun pada semester I 2024. Bagaimana kinerja perusahaan?