IHSG Lewati Level 7.000: Saham LQ45 Menghijau, BBRI, BBCA dan ANTM Ramai Dibeli

Ira Guslina Sufa
15 Mei 2025, 10:42
IHSG
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 23,27 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.003,15 pada perdagangan Kamis (15/5). Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,31 poin atau 0,29 persen ke posisi 789,39.

Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG  menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap data neraca perdagangan Indonesia periode April 2025. "IHSG diperkirakan menguji level psikologis 7.000 pada perdagangan Kamis (15/5)," ujar Valdy seperti dikutip, Kamis.

Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data neraca perdagangan Indonesia periode April 2025. Valdy memprediksi neraca dagang RI-AS turun menjadi 2,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dari sebelumnya 4,33 miliar dolar AS pada Maret 2025. Kondisi ini seiring dengan perkiraan pertumbuhan nilai impor yang lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor pada April 2025.

Dari mancanegara, pelaku pasar mengantisipasi rilis data The Producer Price Index (PPI) AS periode April 2025, yang diperkirakan naik menjadi 0,2 persen month to month (mtm) dari terkontraksi 0,4 persen (mtm) pada Maret 2025. Situasi ini mengindikasikan pemulihan sektor produksi atau manufaktur.

Valdy mengatakan, pelaku pasar juga masih memantau perkembangan perdagangan global terutama saat Presiden AS Donald Trump melakukan tur ke negara-negara Teluk. Dalam kunjungan itu, Trump disebut mengamankan komitmen investasi senilai 600 miliar dolar AS dari Arab Saudi.

Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell akan berbicara di Konferensi Riset Thomas Laubach, Washington, D.C dengan tema Framework Review (Tinjauan Kerangka Kebijakan) pada Kamis (15/05) waktu Washington DC. Investor menantikan pernyataan Powell terutama setelah meredanya perang dagang antara China dan AS.

Dari kawasan Eropa, pelaku pasar mengantisipasi rilis data GDP Growth Rate Prelimenary periode kuartal I 2025 di Inggris, yang diperkirakan tumbuh 1,2 persen (yoy). Nilai ini lebih rendah dari 1,5 persen (yoy) pada kuartal IV 2024.

Sementara itu, bursa Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Rabu (14/5), indeks S&P 500 ditutup naik tipis sebesar 0,1 persen menjadi 5.892,58, sementara Nasdaq Composite menguat 0,7 persen ke 19.146,81. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average turun 0,2 persen ke 42.051,06.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 451,83 poin atau 1,19 persen ke level 37.676,30 indeks Shanghai melemah 10,69 poin atau 0,31 persen ke posisi 3,393,46, indeks Kuala Lumpur melemah 1,97 poin atau 0,12 persen ke posisi 1.584,33, dan indeks Straits Times menguat 9,85 poin atau 0,25 persen ke 3.880,90.

Merujuk data perdagangan BEI, sejumlah saham menjadi incaran investor. Saham perbankan jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik masing-masing 4,4% dan 3,9%. Saham BBRI ditransaksikan pagi ini dengan nilai lebih dari Rp 1 triliun. Sementara saham BMRI ditransaksikan senilai Rp 657 miliar. 

Saham lain yang banyak diburu adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan nilai transaksi Rp 410 miliar. Selanjutnya ada saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan nilai transaksi Rp 245 miliar. 



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...