Membanding Prospek Saham BEEF, JPFA dan CPIN Jelang Idul Adha, Mana Menarik?
Menjelang hari raya Idul Adha, permintaan daging sapi dan ayam di pasar mengalami lonjakan. Momen ini menjadi salah satu momentum penting bagi emiten produsen daging di pasar modal, seperti PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
BEEF merupakan emiten yang lebih fokus pada pengolahan dan distribusi daging sapi. Sedangkan JPFA dan CPIN dikenal sebagai pemain besar di sektor peternakan terintegrasi yang juga memproduksi olahan daging sapi seperti bakso dan sosis.
Merujuk data perdagangan di Bursa Efek Indonesia, gerak saham BEEF berada di zona hijau selama satu pekan ke belakang. Emiten JPFA berada di zona merah seminggu menjelang pelaksanaan hari raya potong kurban. Sementara pergerakan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) terlihat stabil.
Harga Saham BEEF Bergerak Naik
Satu minggu menjelang lebaran Idul Adha, saham emiten produsen olahan daging sapi, Estika Tata (BEEF) bergerak dalam zona hijau. Harga sahamnya naik 2,38% atau 6 poin ke level 260. Namun dalam sesi perdagangan hari ini, saham BEEF turun 1,52% dipantau pada Kamis (5/6) pukul 9.40 WIB.
Sementara sejak awal tahun, saham BEEF melonjak signifikan 96,99%. Rekor tertinggi berada di Rp 264, dua hari lalu, Selasa (3/6), saham terendah di Rp 103 pada 28 Februari lalu. Secara year on year saham BEEF melesat 43,33%.
Menilik laporan keuangan kuartal pertama 2025, BEEF mencatatkan laba bersih sebesar Rp 43,5 miliar naik 204% dari Rp 14,3 miliar pada periode yang sama secara year on year. Seiring dengan kenaikan laba, penjualan dan pendapatan usaha juga melejit 943% dari Rp 227,9 miliar menjadi Rp 2,36 triliun secara yoy.
Selama tahun 2024, BEEF mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar Rp 4,93 triliun, naik 1.537% dari Rp 301,7 miliar pada tahun 2023. Sementara itu laba bersih juga meningkat 81,48% menjadi Rp 102,9 miliar dari Rp 56,7 miliar secara yoy.
Dalam laporan tersebut BEEF mengatakan kapasitas pemotongan daging yang terjadi sepanjang 2024 sebanyak 3.750 ekor per bulan. Sementara kapasitas produksi pengolahan lebih lanjut 1.600 ton per bulan.
“Perusahaan dalam menjalankan peran dengan menunjukkan kinerja yang baik. Sehingga Perusahaan kembali meraih pertumbuhan pada kinerja operasional maupun kinerja keuangan,” kata Komisaris Utama BEEF Aldi Imam Wibowo dikutip Kamis (5/6).
Gerak Landai Harga Saham Japfa (JPFA)
Saham Japfa Comfeed (JPFA) meningkat 0,97% atau 15 ke level 1.565 pada perdagangan Kamis (5/6) pukul 9.43 WIB. Namun dalam pergerakan seminggu ke belakang, saham JPFA melandai 2,49%, begitu pula dalam rentang satu bulan terakhir yang turun 10,32%.
Sementara jika dilihat pergerakan sejak awal tahun, JPFA bergerak fluktuatif dengan penurunan sebesar 19,59%. Harga saham tertinggi berada di level 2.180 pada 10 Maret lalu. Sementara harga terendah terjadi jelang lebaran haji di level 1550 pada perdagangan kemarin.
Menilik laporan kinerja kuartal pertama 2025, dicatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk JPFA sebesar Rp 680,4 miliar. Angka ini naik 2,3% dari laba per 31 Maret 2024 senilai Rp 664,8 miliar.
Sementara itu, merujuk laporan tahun 2024, laba bersih yang diperoleh perseroan sebesar Rp 3,01 triliun meningkat 225% dari tahun 2023 sebesar Rp 929 miliar. Adapun penjualan neto JPFA meningkat 9% menjadi Rp 55,8 triliun dari Rp 51,1 triliun secara yoy.
Komisaris Utama JPFA Syamsir Siregar mengatakan terobosan yang dijalankan direksi JPFA pada 2024 adalah meningkatkan penjualan ekspor.
“Dewan Komisaris menilai langkah tersebut sangat tepat di tengah kondisi pasar domestik yang hanya mengalami pertumbuhan terbatas. Selain itu, pasar ekspor juga menjadi pasar masa depan bagi Perseroan mengingat potensinya yang sangat besar,” kata Syamsir dalam laporan tahunan 2024 dikutip Kamis (5/6).
CPIN Bukukan Laba Bersih Rp 3,7 Triliun
Emiten unggas CPIN sebelumnya telah mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 1,77 triliun atau setara Rp 108 per lembar. Jumlah ini merupakan perhitungan dari 47,70% dari laba tahun buku 2024 yang akan dibagikan kepada seluruh pemegang.
Meski begitu gerak saham CPIN termasuk stabil. Dalam sepekan harga saham CPIN tak mengalami pergerak di Rp 4.850 meski pun sempat naik ke Rp 4.950. Selama sebulan terakhir harga sahamnya naik 4,3% dari Rp 4.650.
Apabila menilik laporan keuangannya, Charoen Pokphand Indonesia meraup laba bersih Rp 3,71 triliun pada 2024. Torehan itu melonjak hingga 60,14% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp 2,31 triliun.
Seiring dengan kenaikan laba, penjualan neto CPIN tercatat naik 9,51% yoy menjadi Rp 67,47 triliun di 2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 61,61 triliun pada 2023.
Secara rinci, penjualan CPIN ditopang oleh segmen ayam pedaging (broiler) sebesar Rp 35,31 triliun, lalu segmen pakan Rp 16,44 triliun, dan ayam olahan Rp11,94 triliun. Kemudian penjualan anak ayam usia sehari atau day old chicken sebesar Rp 2,50 triliun dan penjualan lain-lain Rp 1,26 triliun.
