IHSG Merosot 0,68%, Saham Perbankan Jumbo BBCA, BBRI dan BMRI Berguguran

16 Juni 2025, 17:07

Katadata/Fauza Syahputra

Pekerja berjalan di dekat layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (22/5/2025). \

Membuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG turun 0,68% atau 48,48 poin ke level 7.117 pada penutupan perdagangan saham pada awal pekan ini, Senin (16/6) sore. Pada sesi pagi, IHSG sempat menghijau dan menyentuh Rp 7.211.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini sebesar Rp 14,96 triliun. Volume perdagangan 24,17 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.487 juta kali.

Sebanyak 242 saham menguat, 406 saham terkoreksi, dan 312 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG sore ini sebesar Rp 12.410 triliun.

Seiring dengan merosotnya IHSG, saham perbankan raksasa RI terpantau lesu. Misalnya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), lalu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Pada perdagangan saham sore ini, saham BBNI turun paling dalam 3,08% ke Rp 4.400. Lalu diikuti BBCA yang tergelincir 1,11% ke Rp 8.925 dan saham BBRI turun 0,25% ke Rp 3.990 per lembar saham. Sedangkan saham BMRI terpantau stagnan di level Rp 5.150.

Di samping itu, dari sebelas sektor yang ada di BEI, delapan sektor terpantau rontok. Sektor yang mencatat penurunan terbesar yakni konsumer siklikal yang terkoreksi 1,57%. Adapun saham di sektor tersebut yang berada di zona merah yakni PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) terkoreksi 1,75% ke Rp 1.685 per saham.

Di sisi lain, bursa saham Asia justru didominasi naik. Indeks Hang Seng tumbuh 0,70%, Shanghai Composite terangkat 0,35%, dan Nikkei tumbuh 1,26%. Sebaliknya Straits Times tergelincir 0,35%.